TRIBUNNEWS.COM (08/08/2024) | Upaya untuk menjaga lingkungan di kawasan Gunung Ungaran terus dilakukan. Sejumlah perusahaan, aktivis lingkungan, hingga akademisi tak pernah lelah menyerukan hal tersebut.

Pasalnya, kawasan hijau di Gunung Ungaran menjadi titik penjaga ketersediaan air hingga pabrik oksigen.

Adapun kawasan hutan lindung di Gunung Ungaran mencapai sekira 2.365 hektare.

Kawasan tersebut terletak di dua wilayah yaitu Kabupaten Kendal dan Kabupaten Semarang.

Jika ekosistem kawasan tersebut rusak, bencana bakal mengintai sejumlah wilayah, termasuk Kota Semarang.

Untuk itu, Pemprov Jateng bakal mengajukan kawasan hutan Gunung Ungaran menjadi kawasan ekosistem esensial.

Hal tersebut untuk menjaga keanekaragaman hayati di Gunung Ungaran tetap terjaga.

Menurut Ita Kusumawati, Pengendali Ekosistem Hutan Ahli Madya DLHK Provinsi Jateng, banyak jenis tumbuhan dan bintang di kawasan hutan Gunung Ungaran.

Bahkan, beberapa binatang langka juga masih menghuni kawasan hutan itu.

Dia menyebut, burung julang emas hingga kijang dan macan tutul masih mendiami hutan Gunung Ungaran.

“Melalui pengajuan kawasan hutan Gunung Ungaran menjadi kawasan ekosistem esensial, kami berharap kawasan hutan di Gunung Ungaran bisa menjadi kawasan prefervasi agar keanekaragaman hayatinya bisa tetap terjaga,” paparnya kepada Tribunjateng.com, Kamis (8/8/2024).

Dia berujar, untuk menjaga kawasan hutan tersebut berbagai pihak dilibatkan dari Perum Perhutani, PLN Indonesia Power, akademisi Undip dan Unnes, hingga masyarakat sekitar.

Meski demikian, kendala menjaga kelestarian alam di Gunung Ungaran masih saja terjadi.

Bahkan dia menyebut, perburuan liar baik hewan maupun tumbuhan masih kerap ditemui.

“Untuk itu sosialisasi terus kami lakukan, bahkan patroli hutan juga tak berhenti,” ucapnya.

Adapun Gunawan, Kepala Cabang Dinas Kehutanan Wilayah 4 Pekalongan, Batang, Kendal mengatakan, sedang melakukan indentifikasi terkait satwa dan tumbuhan yang menjadi prioritas konservasi di hutan Gunung Ungaran.

Ia mengatakan, penangkaran binatang endemik asli hutan Gunung Ungaran juga akan dilakukan.

“Meski ada pembukaan lahan untuk perkebunan kopi, namun pembukaan masih terkendali dan kami terus melakukan monitoring,” katanya.

Langkah menjaga kelestarian hutan di Gunung Ungaran juga menjadi konsen PLN Indonesia Power.

Dari kegiatan CSR bersama masyarakat di Ngesrep Balong Kabupaten Kendal yang sudah berjalan selama 4 tahun, lingkungan di kawasan hutan Gunung Ungaran hingga kini masih tejaga.

“Bersama Unnes dan masyarakat sekitar kami mencoba melakukan pemetaan sejak 2019,” ujar Senior Manager PLN Indonesia Power Semarang, Flavianus Erwin Putranto.

Dari pemetaan permasalahan, kelestarian lingkungan di kawasan hutan Gunung Ungaran dikatakan perlu ditingkatkan.

Tak hanya itu, potensi di wilayah lereng Gunung Ungaran juga dilirik untuk dikembangkan dengan penekanan konservasi.

“Beberapa hal yang sudah kami lakukan, selain menyediakan energi hijau dari PLTMH, bersama masyarakat dan akademisi kami berusaha menjaga kekayaan hayati yang ada di kawasan hutan,” imbuhnya.

Sumber : tribunnews.com