KEBONHARJO, PERHUTANI (14/02/2018) | Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kebonharjo bersama dengan Dinas Pertanian Kecamatan Sale Kabupaten Rembang dan anggota Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) melakukan panen jagung di petak 88a seluas 11,7 hektar yang merupakan tanaman tumpangsari tahun 2017 di Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Tahunan, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Tuder, Senin (13/02).

Untuk mengetahui perkiraan hasil panen pada kesempatan tersebut dilakukan uji coba pengukuran hasil panen jagung menggunakan metode “ubinan” dengan ukuran 2,5 x 2,5 meter di lahan pesanggem milik Wario warga Desa Tahunan, Kecamatan Sale, Kabupaten Rembang dengan hasil  8 ton per hektar pipil panen.

Di tempat terpisah Administratur KPH Kebonharjo, Isnin Soiban mengatakan bahwa Perhutani sangat konsen terhadap kelola sosial melalui peningkatan ekonomi masyarakat sekitar hutan terutama pesanggem, contohnya di petak 88a. Benih jagung berasal dari bantuan pemerintah yang difasilitasi oleh Perhutani kemudian dibudidayakan oleh pesanggem dengan melibatkan penyuluh pertanian sehingga hasilnya maksimal. Kendati demikian hasil panen jagung juga dipengaruhi oleh faktor kesuburan tanah dan pencahayaan sinar matahari. Ia berpesan agar para pesanggem tetap merawat tanaman kehutanan milik Perhutani sehingga fungsi hutan tetap terjaga. Namun yang pasti, Perhutani membuka akses seluas-luasnya bagi pesanggem untuk memanfaatkan lahan dengan menanam komoditi yang tahan naungan. (Kom-PHT/Kbh/Mtp)

Editor: Ywn

Copyright©2018