DETIK.COM (15/10/2023) | Hutan begitu besar dan kompleks peranannya. Dalam sistem yang lebih luas, kumpulan pohon itu memiliki iklim mikro hutan atau cuaca lokal.
Fenomena itu dijabarkan oleh Perum Perhutani. Dilansir Minggu (15/10/2023), hutan menyimpan keanekaragam hayati, pepohonan yang ada dihutan tentunya dapat dimanfaatkan salah satunya sebagai pengelolaan lingkungan untuk menciptakan iklim mikro hutan.
“Iklim mikro hutan adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan iklim yang terjadi di dalam hutan atau area hutan tertentu,” katanya dalam Instagram resmi mereka.
“Hutan adalah, lingkungan yang kompleks dengan karakteristik iklim yang berbeda dari lingkungan luar hutan. Maka dari itu udara di dalam dan di luar hutan berbeda,” imbuh mereka.
Di samping itu, dominasi pepohonan hutan dimanfaatkan sebagai pengelolaan lingkungan meliputi pengatur tata air, pencegah erosi tanah, dan terbentuknya iklim mikro hutan.
Apa saja faktor yang mempengaruhi terciptanya iklim mikro hutan ini? Pertama yakni naungan. Jadi pepohonan dan vegtasi utuh menciptakan lapisan naungan yang mengurangi intensitas cahaya matahari yang mencapai permukaan hutan.
“Hal ini dapat menghasilkan suhu yang lebih sejuk dan kelembapan yang lebih tinggi di bawah naungan, serta suhu yang lebih hangat dan kelembapan yang lebih rendah di bawah sinar matahari labgsung,” kata Perhutani.
Kedua adalah kelembapan. Jadi, hutan sering kali memiliki kelembapan yang tinggi daripada lingkungan luar hutan karena transpirasi tanaman dan penguapan dari tanah.
“Ini dapat menciptakan kondisi yang lebih lembab dan mendukung pertumbuhan tumbuhan hutan,” kata Perhutani.
Faktor ketiga dari iklim mikro hutan adalah suhu. Naungan hutan dapat menciptakan suhu yang lebih rendah di siang hari dan suhu yang lebih tinggi pada malam hari.
“Itu karena lapisan naungan menghambat panas matahari dan mengurangi pendinginan malam hari. Hal ini sering menghasilkan suhu yang lebih stabil di dalam hutan,” jelas Perhutani.
Faktor keempat adalah angin. Jadi, hutan bisa mempengaruhi arus angin. Di dalam hutan, angin sering kali lebih lemah dan berbelok-belok karena hambatan dari pohon-pohon dan vegatasi yang ada. Hal ini dapat menciptakan sirkulasi angin yang unik di dalam hutan.
Curah hujan jadi faktor selanjutnya. Hutan hujan tropis di Indonesia memiliki curah hujan yang tinggi dan hutan memiliki peran penting dalam sirkulasi air.
“Pohon-pohon dan vegetasi hutan mengeluarkan uap air ke atsmosfer melalui proses transpirasi. Dan ini dapat mempengaruhi pola curah hujan di wilayah tersebut,” terang Perhutani.
Faktor keenam iklim mikro hutan yakni siklus nutrisi. Suhi dan kelembapan di dalam hutan mempengaruhi dekomposisi materi organik dan ketersediaan nutrisi bagi tumbuhan hutan.
Sumber : detik.com
Tanggal : 15 Oktober 2023