GUNA mengoptimalkan rehabilitasi kawasan hutan, Menteri Kehutanan (Menhut) Zulkifli Hasan menegaskan keinginannya untuk menyatukan (merger) BUMN di lingkungan Kehutanan dan membentuk holding campany. “Tadi saya sampaikan kepada Menteri BUMN, Mustafa Abubakar agar terjadi sinergi antara Perum Perhutani yang beroperasi di Jawa dengan PT Inhutani yang mengelola kawasan di luar Jawa,” katanya dalam Forum BUMN Excekutive Breakfast Meeting, di Gedung Manggala Wanabakti Jakarta, kemarin.
Menhut mengatakan pihaknya menilai kinerja Perum Perhutani cukup bagus dan kemampuannya melakukan rehabilitasi kawasan hutan juga cukup mumpuni. Dengan merger ini, pemerintah berharap bisa mengoptimalkan rehabilitasi kawasan hutan, tidak hanya di Pulau Jawa, tetapi juga di Sulawesi, Kalimantan dan Sumatera. “Kita perlu rehabilitasi kawasan hutan besar-besaran karena tingkat kerusakan hutan yang cukup memprihatinkan. Kita ingin penanaman tidak dilakukan secara sporadis, tidak asal-asalan dan harus yang terlatih.”
Apalagi, pemerintah pada 2011 memiliki target penanaman yang besar, baik dengan menggunakan dana Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) maupun Badan Layanan Umum Pusat Pembiayaan Pembangunan Hutan (BLU-P3H) yang berada di bawah Kementerian Kehutanan (Kemenhut). “Dari APBN, dana untuk menunjang kegiatan rehabilitasi mencapai Rp3 triliun dan di BLU-P3H ada sekitar Rp2,6 triliun.”
Sebelumnya, Menteri BUMN, Mustafa Abubakar mengatakan akan akan menata kembali BUMN kehutanan, terutama Inhutani I-V, yang kini mati suri. Menhut juga mengusulkan agar BUMN kehutanan dibagi berdasarkan wilayah, ada wilayah barat, tengah dan timur.
Menurutnya, Perum Perhutani dan PT Inhutan I-V juga sudah sepakat untuk saling menguatkan dengan penataan kembali atau restrukturisasi di badan masing-masing. Nantinya, Perhutani bisa membantu pengelolaan hutan di luar Jawa yang selama ini sebenarnya menjadi pekerjaan Inhutani, atau sebaliknya.
“Kita sudah mulai 2010 dan akhir tahun ini diharapkan bisa selesai. Ini memang perlu waktu. Apalagi membangunkan perusahaan yang kolaps itu sangat susah. Intinya, berbagai kemungkinan kita sesuaikan dengan wilayah kerja dan kemampuan masing-masing sesuai hasil kajian tim kerja.”
Dia menambahkan restrukturisasi nanti praktis juga akan mengubah susunan Direksi BUMN terkait termasuk tugas-tugas yang selama ini dikerjakan. Sementara Menhut Zulkifli Hasan menyerahkan pola restrukturisasi kepada Kementerian BUMN. “Intinya, kami setuju restrukturisasi BUMN kehutanan. Kalau Perhutani banyak pekerjaan di Jawa, tapi Inhutani bleeding, apalagi Sumber Daya Manusia (SDM) nya sedikit dan belum dibayar gajinya,” kata Menhut.
Pada kesempatan tersebut Menhut dan Menteri BUMN me-launching satu miliar pohon dalam lingkup BUMN.
Penanaman satu miliar pohon merupakan program yang dicanangkan Kemenhut sebagai tindak lanjut dari Moratorium Oslo untuk menurunkan emisi dunia sebanyak 26 persen sampai tahun 2020 dengan menghentikan sementara izin mengeksplorasi hutan alam primer dan hutan gambut.
Nama Media : JURNAL NASIONAL
Tanggal : Jumat, 19 Nopember 2010
Penulis : Tria Dianti