BERITAJATIM.COM (23/4/2017) | Seiring berpacu dengan semangat yang terus menyala, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas tetap optimis, wisata masih menjadi alat ampuh untuk memutar roda perekonomian warganya. Usai membuka gerbang kemandirian di balik tenarnya pantai Pulau Merah, kini orang nomer satu di tanah Blambangan ini berhajat akan menyingkap wajah baru di Bukit Watudodol.
Bukit yang berada di kawasan hutan Perum Perhutani KPH Banyuwangi Utara, petak 66 H, RPH Selogiri, BKPH Ketapang tersebut memang semakin hits. Lokasi itu, kian hari menjadi jujukan para muda mudi untuk berlomba mengabadikannya melalui lensa kamera. Landscape yang indah dengan landmark patung Gandrung berlatar Selat Bali, yang kian memanjakan mata. Pepohonan keras khas bebatuan penopang dahan hijau yang meranggas menghasilkan warna kontras dengan birunya langit dan laut cocok untuk penggila fotografi.
“Bukan Grand Watudodolnya, tapi yang di atas. Bukit di atas Watudodol itu yang nantinya kita akan coba kembangkan,” janji Bupati Anas.
Sejalan dengan keinginan Pemerintah Daerah Banyuwangi, Perhutani KPH Banyuwangi Utara pun bersambut. Bukit Watu Dodol yang berada di atas jalur utama menuju Kabupaten Situbondo itu kini pun mulai bersolek. Di atas ketinggian sekitar 20 meter, pengunjung akan menemukan sebuah spot yang indah dengan pemandangan langsung menuju Selat Bali serta pengunjung.
Di bukit yang berada di kawasan hutan Perum Perhutani KPH Banyuwangi Utara, petak 66 H, RPH Selogiri, BKPH Ketapang tersebut dilengkapi dengan kursi kursi kayu membelakangi Selat Bali. Pohon-pohon hijau serta sebagian yang meranggas menghasilkan warna kontras dengan birunya langit dan laut cocok untuk penggila fotografi.
“Selain bukit watu dodol, nantinya kita akan kembangkan juga wisata situs yang ada di sana. Menuju ke atas dengan jalan setapak, ada gua peninggalan Jepang yang berjarak 6 kilomater, nanti juga kita siapkan untuk wisata adventure,” kata Bagian Komunikasi Perusahaan (Komper) Perhutani, KPH Banyuwangi Utara, Tri Sugiharto.
Meski memiliki kawasan hutan produksi yang cukup luas mencapai 56 ribu Hektar. Namun, kawasan KPH itu tergolong miskin dari gemerlap pariwisata. Tapi, kini Perhutani memang berkomitmen untuk mengembangkan kawasan itu sebagai kawasan khusus wisata. Bahkan, telah menyiapkan lahan khusus di daerah itu seluas 10,2 Hektar untuk pengembangan wisata.
“Kalau di Banyuwangi Barat itu memang hanya satu ini. Selain itu tidak ada lagi. 10,2 Hektar telah di plot sebagai kawasan wisata,” jelasnya.
Tak berbeda dengan langkah-langkah dua KPH sebelumnya, KPH Banyuwangi Utara juga mengandalkan kinerja warga sekitar sebagai mitranya. Melalui LMDH, Perhutani bekerjasama untuk mengembangkan destinasi wisata itu sebagai pendorong roda ekonomi.
“Cukup membayar tiket sebesar Rp 2.000 dan parkir, pengunjung bisa mendaki bukit Watu Dodol yang berada tepat di seberang pantai Watu Dodol Kecamatan Wongsorejo. Tidak jauh hanya sekitar 300 meter melewati jalan setapak,” katanya.
Beberapa bulan terakhir, lokasi ini makin Nge-hits karena semakin berjubel muda-mudi yang mengabadikan spot menarik itu. Dari jejaring sosial mereka, keindahan alam Banyuwangi mulai terexplore hingga seantero negeri. (rin/kun)
Sumber: beritajatim.com
Tanggal: 23 April 2017