9-PKBL-Cengkeh-web

Dok.Kom.PHT/Kanpus

Aromatherapy. Kalimat itu pastilah membawa pikiran pada suasana wangi, harum, tenang, rilex. Aromatherapy minyak cengkeh, apalagi satu ini. Penggemar spa, dan penyuka pengharum ruangan alami taka sing lagi. Aromatherapy ini diyakini mampu memulihkan rasa lelah tubuh dan mengurangi stress setelah lelah bekerja.

Bahkan dalam dunia pengobatan, minyak cengkeh dikenal bermanfaat untuk obat infeksi kulit, gigi, sakit kepala, selain berfungsi sebagai antibody, antibakteri, hingga anastesi. Cengkeh (Syzygiumaromaticum, syn) adalah tanaman asli Indonesia. Banyak digunakan sebagai bumbu masakan dan campuran bahan rokok. Tumbuh di ketinggian 10-20 meter dari permukaan laut, daunnya berbentuk lonjong. Tangkai buah berwarna hijau, dan berubah merah bila bunga sudah mekar.

Bunga cengkeh dipanen ketika panjangnya sudah 1,5 – 2 cm. Kuntum bunga mengandung minyak atsiri, senyawa kimia seperti eugenin, asam olenolat, asam galatanat dan vanillin. Selain bunga, daun cengkeh juga bermanfaat.

Di tangan seorang Armin, daun cengkeh bisa memuliakan desanya, desa panjang jaya, Pandeglang, Propinsi Banten. Sebuah industry kecil rumahan nekat dirakit tahun 2006. Satu buah ketel berkapasitas 1 ton per hari ditambah tungku perapian, gudang simpan daun cengkeh, tempat pengeringan daun, beberapa wadah cairan dan pipa penampung minyak hasil penyulingan.

Teknologinya sederhana. Daun cengkeh dimasak dalam ketel. Ampas daun dikeringkan untuk bahan baku tungku perapian. Campuran air dan minyak dalam ketel dialirkan ke wadah penampungan, tiga kali dilakukan proses penyaringan. Hasilnya biang minyak cengkeh asli siap dikemas dan didistribusikan ke pelanggan.

Minyak cengkeh asli, beberapa tahun lalu dijualnya seharga Rp 60-70 ribu per kg. Kini harga melangit hingga Rp 150 ribu per kg. Dua kali lipat. Menurut Armin, omset usahanya dapat menembus miliaran. Dia tidak tahu berapa penghasilannya, hanya sorot matanya memancarkan kesejahteraan. Keberuntungan Armin dimulai ketika bergabung dengan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Panjang Harapan. Organisasi yang difasilitasi Perhutani itu beranggotakan 100 orang. Ia terpilih sebagai ketua. Ia mengaku mendapat pembinaan kewirausahaan rutin dari Perhutani Banten. Dengan modal awal dari dana PKBL sebesar Rp. 5 juta tahun 2006, Armin mulai mengembangkan industry rumahannya, penyulingan daun cengkeh.

Meskipun total peralatan mesin dan alat-alat kini mencapai Rp 190 juta, tetapi modal awal usaha itu penting menurutnya. Orang-orang desa kerap sulit dapat pinjaman modal awal ini. Menurut Armin, jangan meremehkan modal awal bernilai kecil. Meskipun modal awal besar kalau kita tidak serius dan gigih, usaha sebesar apa pun tidak akan sukses.

Kini, sebagai warga desa hutan sukses, ia siap melebarkan usaha. Unit penyulingan minyak cengkeh lain miliknya akan dibangun di Cigeulis Pandedglang. Yang pasti usahanya tidak merusak lingkungan. Bahan baku bukan dari pohon produktif tetapi memanfaatkan rontokan daun cengkeh. Ketika daun cengkeh menua, jatuh berguguran lalu berserakan ditanah, Armin dan keluarga menuai limpahan rejeki minyak cengkeh.

Sumber : PKBL Action, No. 22, Tahun Juli 2014