MAJALENGKA, PERHUTANI (20/07/2018) | Hutan Majalengka menyimpan segudang potensi Wana Wisata terbukti dengan banyaknya lokasi yang telah dikembangkan. Wana Wisata Nyimas Cincin Jahim yang berada pada kawasan hutan Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Jahim, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Talaga, Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Majalengka adalah salah satunya.

Wana Wisata Nyimas Cincin Jahim saat ini sudah ramai dikunjungi oleh wisatawan dari berbagai kota dengan segala usia dan komunitas. Mereka datang untuk berlibur dan menikmati kesejukan alami hutan pinus.

Untuk menuju kesana, wisatawan dapat menempuh perjalanan sejauh 50 km selama kurang lebih 1,5 jam dari pusat Kota Majalengka dengan rute Maja-Talaga-Cikijing-Cingambul-Cintaasih. Selain itu, perjalanan juga bisa ditempuh dari arah Bandung dengan rute Malangbong Tasik- Kawali-Panjalu- Sukamantri Ciamis-Cintaasih.

Wana Wisata Nyimas Cincin Jahim menawarkan panorama alam perbukitan yang dikelilingi pohon pinus serta tanaman kopi yang kedepan juga berpotensi menjadi Wana Wisata Agroforestry kopi membuat lokasi ini semakin kaya potensi yang bisa dimanfatkan oleh masyarakat sekitar hutan karena daerahnya memang cocok untuk ditanami kopi. Dari lokasi wisata ini pula pengunjung bisa melihat pemandangan perkotaan sekaligus gunung Ciremai yang merupakan gunung tertinggi di Jawa Barat.

Administratur KPH Majalengka, Beddi Taviffuddin berharap wisata Nyimas Cincin Jahim dapat berkembang dan menjadi Cikole-nya Majalengka karena potensi alam dan iklimnya hampir sama dengan Wana Wisata Cikole yang ada di Bandung.

“Kedepan, sarana dan prasarana akan terus kita kembangkan seperti resort, adventure, track jalan, area paralayang, mushola, parkir dan MCK, juga arena permainan yang sesuai dengan budaya dan kultur Majalengka. Selain itu akan ada atraksi-atraksi khas Majalengka yang akan kita angkat bersama masyarakat dan Pemkab Majalengka sehingga pengunjung betah dan kembali berkunjung ke Wana Wisata Nyimas Cincin Jahim ini,” ujarnya.

Wana Wisata Nyimas Cincin Jahim akan dibangun menjadi wisata yang representatif. Apalagi Kabupaten Majalengka telah memiliki Bandara Internasional Kertajati yang merupakan bandara terbesar kedua di Indonesia. Turis dari seluruh penjuru dunia berpotensi singgah di Majalengka. Peluang tersebut harus dapat ditangkap oleh Perhutani yang dalam hal ini memiliki banyak wana wisata di wilayah Majalengka dan sekitarnya sehingga dapat menambah pendapatan bagi perusahaan. (Kom-PHT/Mjl/AW)

Editor: Ywn

Copyright©2018