Perum Perhutani menargetkan pembangunan pabrik sagu di Kabupaten Sorong Selatan, Papua siap beroperasi pada akhir 2015.

Dirut Perum Perhutani Bambang Sukmananto menyatakan pihaknya merencanakan pembangunan pabrik sagu di Papua dengan kapasitas 30 ribu ton per tahun untuk mendukung program ketahanan pangan nasional.

“Saat ini masyarakat Papua makin sulit untuk mendapat sagu sebagai makanan pokok. Oleh karena itu Perhutani terima tugas (pemerintah) ini (membangun industri sagu),” katanya dilansir Antara di Jakarta, Sabtu (29/3).

Bambang menyatakan pembangunan pabrik sagu tersebut diperkirakan menelan investasi sebesar Rp80 miliar serta mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 400 orang yang diharapkan dari warga lokal.

Menyinggung tentang kapasitas produksi, dia menyatakan, pada tahun pertama sebesar 24 ribu ton, selanjutnya akan ditingkatkan hingga mencapai 30 ribu ton.

Dia mengaku tidak sendirian dalam membangun pabrik sagu di Sorong namun mendapat dukungan dari pemerintah antara lain berupa akses jalan dan pelabuhan.

“Ini perintah presiden kepada Pak Dahlan Iskan (menteri BUMN) untuk membangun pabrik sagu dan kita yang ditunjuk. Tapi kalau ditambah bikin pelabuhan enggak mungkin, jalan enggak mungkin,” katanya.

Selain itu, Perhutani juga mendiskusikan dengan PLN terkait penyediaan listrik, yang mana rencananya, bakal dibangun pembangkit listrik tenaga biomassa yang akan dikombinasi oleh batu bara berkapasitas 2,5 megawatt.

“Sebanyak 1,5 megawatt untuk industri, sisa listriknya untuk masyarakat sekitar,” katanya.

Dia menyatakan untuk pembangunan pabrik sagu tersebut pihaknya mendapatkan konsesi areal sagu seluas 17.000 hektar yang nantinya tinggal melakukan pemanenan.

“Untuk tenaga pemanenan ini akan melibatkan masyarakat setempat karena sudah berpengalaman,” katanya.

Sumber : Jurnal Nasional, Hal. 26
Tanggal : 1 April 2014