TRIBUNNEWS.COM (23/2/2020) | Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengikuti panen raya jagung di Kecamatan Margomulyo bersama masyarakat Samin Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Margowo Lestari dan Perhutani KPH Ngawi di Kabupaten Bojonegoro, Minggu (23/2/2020) siang.

Bersama ratusan petani jagung, Khofifah menanen jagung jenis hibrida yang memiliki kualitas super. Penanaman jagung ini menjadi inisiasi pertanian yang baik guna meningkatkan produktivutas jagung di Jawa Timur.

“Jagung menjadi 50 persen komponen utama pakan ternak ayam petelur. Maka pertanian dan produktivitas jagung harus terus didorong. Kalau jagung langka, maka akan berpengaruh pada harga pakan, dan tentunya akan berpengaruh juga ke harga telur ayam. Maka produktivtas jagung harus terus didorong,” tegas Khofifah.

Khofifah menyebut, selama ini Pemprov terus mendeteksi titik mana saja untuk lahan pertanian yang bisa digunakan untuk pertanian jagung.

“Jagung yang sudah dipanen bisa distok kemudian dikoneksikan dengan kalangan peternak yang ada di Malang, Tulungagung, Kediri. Ini penting sekali. Maka saya senang di sini Perhutani bekerjasama dengan LMDH masyarakat Samin dan mengajaknya menanam jagung, ini akan mengangkat ekonomi masyarakat,” tambah mantan Menteri Sosial ini.

Tak hanya untuk memenuhi kebutuhan jagung di dalam Jawa Timur saja. Namun produktivitas jagung Jawa Timur juga dicadangkan untuk pemenuhan jagung nasional. Bahkan saat ini seiring dengan terbukanya pasar jagung di tingkat ekspor, maka ia optimistis ke depan sektor pertanian jagung akan bisa berkembang. Tinggal mendorong kuantitas, dan kualitas jagung dari Jawa Timur.

“Langkah Divre Perhutani ini bagus, karena membangun kerjasama yang baik dengan kelompok tani hutan. Saya ingin kerjasama seperti ini bisa ditambah, supaya upaya kita untuk memberi suplai jagung hibrida bisa meningkat,” ucapnya.

Sebab sejauh ini menurut Khofifah menggandeng Perhutani dengan LMDH atau Kelompok Tani Hutan (KTH) di pedesaan cukup berhasil. Seperti di Madiun, Nganjuk, Pemprov, Perhutani bekerja sama dengan LMDH setempat untuk menanam porang yang sasaran pasarnya untuk ekspor. Upaya ini akan turut mendongkrak ekonomi masyarakat pedesaan terutama di saat kemiskinan pedesaan Jawa Timur yang masih tinggi.

Sumber : tribunnews.com

Tanggal : 23 Februari 2020