PROGRAM ekonomi hijau yang ditegaskan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kepada seluruh elemen bangsa Indonesia ditindaklanjuti dengan aksi. Contoh dari aplikasi program tersebut adalah peduli hutan (penanaman satu miliar pohon) yang digulirkan Kementerian Kehutanan.
Menteri Kehutanan, Zulkifli Hasan mengatakan program tersebut sudah digalakkan sejak awal 2010. Program tersebut merupakan kontribusi nyata dan bentuk kepedulian bangsa Indonesia terhadap perbaikan lingkungan global. “Dengan menanam pohon, diharapkan mampu mereduksi dampak perubahan iklim, termasuk emisi gas karbon,” katanya seraya menjelaskan bahwa satu pohon dapat . menghasilkan 20 jura kandungan oksigen yang dihirup umat manusia. Itulah sebabnya program ini hams terus digelorakan dan dilakukan secara kontinu. Keberhasilan program itu membutuhkan partisipasi seluruh komponen bangsa, mulai dari pemerintah, masyarakat, organisasi kemasyarakatan, swasta dan BUMN.
Untuk elemen terakhir yang disebut (BUMN), Zulkifli Hasan punya kiat. Menyertakan Perum Perhutani dan Inhutani (BUMN kehutanan) untuk berperan aktif. Urusan peduli hutan sebenarnya bukan hanya milik BUMN kehutanan. PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) juga melakukan hal serupa. BRI mengemas peduli hutan melalui kegiatan bertema BRI Bersemi (bersepeda untuk bumi), “Ini partisipasi yang didorong oleh kesadaran, kemauan dan tanggung jawab terhadap kelestarian lingkungan,” kata Zulkifli Hasan.
Direktur Utama BRI, Sofyan Basyir mengaku telah mengalokasikan Rpl,842 miliar dalam program tersebut. “BRI juga memberikan pelatihan kepada penerima bantuan program bina lingkungan yang memproduksi produk olahan kompos organik hasil sampah buangan rumah tangga,” katanya.
Menurut Marwan Ja’Far, Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa DPR; pengusahaan penghijauan dan penggunaan energi untuk kebutuhan manusia di masa sekarang dan di masa depan telah menjadi kerinduan mondial yang terus menerus dipikirkan dan pertimbangkan.
Beberapa negara di dunia telah mengusahakan menjadikan negara mereka hijau dengan penggunaan energi yang benar- benar murni dari alamo Namun tidak mengeksploitasi alam Indonesia hijau adalah cita membangun kesadaran otentik dan universal masyarakat Indonesia, sadar dan peduli terhadap lingkungan. Khusus semangat budaya tanam. Lewat semboyan Save Our Planet diarahkan pada kegiatan-kegiatan yang mengarusutamakan partisipasi masyarakat dan kemitraan strategis antarpihak untuk mendorong program pelestarian lingkungan.
Marwan seperti dikutip dari tulisan opini di koran ini mengatakan, hutan tropis di Indonesia kerap digambarkan sebagai emas hijau. “Luar biasa. Sumber daya hutan ini merupakan hutan hujan tropis terbesar ketiga setelah Zaire dan Brasil,” katanya.
Kekayaan alam hutan tropis Indonesia sangat berlimpah terutama biodiversitas. Kelimpahan dan keunikan biodiversitas yang dimi1iki ternyata tidak hanya bermanfaat bagi Indonesia. juga bagi seluruh masyarakat di dunia terutama sebagai pe- nyangga ekosistem planet bumi.
Seiring pembangunan di Indonesia dan kekhawatiran dampak kelestarian sumber daya hutan, mendorong lahir berbagai kesepakatan tentang pembangunan berkelanjutan dan pelestarian hutan tropis. Kesepakatan-kesepakatan ini pada dasarnya mempunyai kesamaan prinsip dasar. Yaitu, sumber daya hutan merupakan sumberdaya publik hingga bukan lagi milik komunitas suatu negara, Melainkan seluruh komunitas dunia. Peran dan fungsi hutan bersifat multidimensi dan lintas teritorial menjadtkan hutan Indonesia menjelma menjadi milik masyarakat dunia. Kelak hams diwariskan kepada generasi mendatang melalui prinsip pengelolaan hutan lestari.
Secara nyata, hutan tropis Indonesia diklaim sebagai paru- paru dunia yang hams dipertahankan. Keanekaragaman flora dari berbagai jenis tumbuhan tropis, Indonesia sangat kaya unsur-unsur fauna. Atas dasar perkembangan paradigma pengelolaan hutan, pengelolaan hutan bukan semata-mata hanya hasil hutan tumbuhan berupa kayu.
Mempertajam kesepakatan, Dalam sebuah acara BUMN Executive Breakfast di jakarta, baru-baru ini, Zulkifli Hasan menyarankan Menteri BUMN, Mustafa Abubakar agar melakukan merger terhadap BUMN kehutanan yang secata koordinasi juga berada di bawah Kernenterian Kehutanan.
Merger dimaksudkan untuk mengoptimalkan rehabilitasi kawasan hutan. “Tadi saya sampaikan kepada Menteri BUMN, Mustafa Abubakar agar terjadi sinergi antara Perum Perhutani yang beroperasi di Iawa dengan PT Inhutani yang mengelola kawasan di luar jawa,” katanya.
Menhut menilai kinerja Perhutani bagus dan kernampuannya melakukan rehabilitasi kawasan hutan juga mumpuni. Dengan merger, pemerintah berharap bisa mengoptimalkan rehabilitasi kawasan hutan, tidak hanya di Pulau jawa, tetapi juga di Sulawesi, Kalimantan, dan Sumatera. “Kita perlu rehabilitasi kawasan hutan besar-besaran karena tingkat kerusakan hutan yang cukup memprihatinkan. Kita ingin penanaman tidak dilakukan sporadis, tidak asal- asalan dan harus yang terlatih.”
Apalagi, pemerintah pada 2011 memiliki target penanaman yang besar, baik dengan menggunakan dana Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) maupun Badan Layanan Umum Pusat Pembiayaan Pembangunan Hutan (BLU-P3H) yang berada di bawah Kementerian Kehutanan. “Dan APBN, dana untuk menunjang kegiatan rehabilitasi mencapai Rp3 triliun dan di BLU-P3H ada sekitar Rp2,6 trillun.” Katanya. Saat ini terdapat Perum Perhutani dan Inhutani yang secara khusus memiliki bisnis utama sebagai perusahaan yang bergerak di bisnis hutan. Menurut Zulkifli,” tak adil jika perusahaan tersebut mendulang laba dari hutan tapi tidak peduli hutan. Karena itu, kata Zulkifli, pembangunan kehutanan yang saat ini tengah dilakukan Kementerian Kehutanan juga menjadi konsen BUMN kehutanan.
Nama Media : JURNAL NASIONAL
Tanggal : Rabu, Nopember 24 2010
Penulis : Wahyu Utomo