CIANJUR, PERHUTANI (19/2/2019) | Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Barat dan Banten menyelenggarakan Pelatihan penebangan dan penerapan barcode pada pohon berdiri dan barcode turunan untuk tingkat Divisi Regional (Divre) Jawa Barat dan Banten di Tempat Penimbunan Kayu (TPK) Pongpok landak Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Cianjur, Selasa (19/2).

Pelatihan barcode merupakan kelanjutan atau penyempurnaan dari pelatihan aplikasi barcode yang telah dilaksanakan di kantor Divisi Regional Jawa Barat dan Banten pada tanggal 11 s/d 12 Februari 2019 bersama Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) sehingga pelatihan ini merupakan gladi bersih pelatihan barcoding bagi semua petugas yang akan terlibat dalam penerapan barcode (barcoding) di KPH-KPH.

Pelatihan dihadiri oleh peserta dari Kantor Divre Jawa Barat & Banten, Kesatuan Bisnis Mandiri (KBM) dan KPH  antara lain Segenap Kepala Sub Seksi (KSS) Produksi, segenap operator Sistem Informasi Penatausahaan Hasil Hutan (SIPUHH)/Laporan Hasil Produksi (LHP), segenap perwakilan Penguji dan Segenap Mandor tebang Divre Jawa Barat dan Banten) dan Administratur Perhutani KPH Cianjur beserta jajarannya sebagai tuan rumah.

Barcode kayu memberikan informasi spesifik kayu, sehingga posisi asal kayu dapat diketahui dan secara otomatis langsung masuk ke sistem dan terlaporkan ke isntansi yang berkepentingan, seperti Kementerian keuangan untuk Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), Dinas Kehutanan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan Kepolisian.

Pelaksanaan praktek meliputi kegiatan Cetak dan Pasang pada barcode pohon berdiri (dilaksanakan pada pohon yang sudah ditebang mengingat terbatasnya waktu), praktek , Bucking policy/Optimalisasi pembagian batang, pengukuran dan pengujian, praktek Pembuatan LHP, order, cetak dan pasang barcode turunan, praktek; Pembayaran Provisi Sumberdaya Hutan (PSDH) dan praktek pembuatan Daftar Kayu Hasil Pemanenan (DKHP) sebagai lampiran Surat Keterangan Sah Hasil Hutan (SKSHH).

Dalam sambutannya Wakil Kepala Divisi Bidang Kelola SDH Kristomo mengatakan dengan adanya pelatihan ini diharapkan para peserta lebih meningkat keterampilannya sehingga  kegiatan barcoding  ini tidak akan menjadi hambatan dalam kegiatan tebangan tahun 2019,”Dengan kata lain tebangan tahun 2019 dapat segera dilaksanakan tanpa ada kesulitan yang berarti akibat adanya kegiatan barcoding.” kata Kristomo.

Kristomo menambahkan penerapan Barcode Kayu dalam meningkatkan konektifitas dan pengendalian data tebangan hingga penjualan kayu sesuai dengan Tema Perhutani Tahun 2019 yaitu Perhutani 4.0 + Governance Through Connectivity yang merupakan salah satu langkahuntuk terus mendorong pertumbuhan perusahaan.

Pada kesempatan tersebut Adminstratur Perhutani KPH Cianjur Mulyadi menyampaikan bahwa dengan kegiatan pelatihan ini diharapkan adanya persamaan persepsi dari peserta pelatihan terhadap kegiatan barcode sehingga  ada kesinambungan antara mandor tebang, penguji dan operator sehingga dapat memperlancar pekerjaan. (Komp-PHT/Cjr/Iwn)

 
 
Editor : Ywn
Copyright©2019