JOMBANG, PERHUTANI (22/02/2019) | Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Jombang secara maraton melakukan pelatihan penerapan barcode kayu tebangan tahun 2019, sekaligus melakukan tes penyamarataan (cutting test) di petak 128a Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Tingan, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Ploso Timur dan di petak 72h RPH Jipurapah BKPH Ploso, Selasa (19/2).

Kegiatan tersebut diikuti oleh 50 orang meliputi segenap manajemen Perhutani KPH Jombang, Asisten Perhutani (Asper), Kepala Urusan Tehnik Kehutanan (Kaur TK), dan Mandor tebang dalam wilayah Perhutani KPH Jombang.

Administratur Perhutani KPH Jombang Beddi Taviffudin menjelaskan bahwa barcode merupakan tanda legalitas kayu bulat dalam bentuk label yang menempel pada batang pohon atau batang kayu bulat. “Disana memuat informasi legalitas dan asal usul hasil kayu tersebut, dan bisa dibaca dengan menggunakan perangkat tertentu”, katanya.

Menurutnya barcode pohon berdiri dipasang pada pohon yang akan ditebang berdasarkan pengesahan rencana teknik tahunan (RTT) pada ketinggian 130cm disamping tanda klem tebangan.

Selain penerapan barcode kayu juga dilakukan pelatihan cutting test pada bentuk tebangan A yang sudah masuk masa tebang sesuai daur siklus umur produksi. Cutting test itu sendiri bertujuan untuk memberikan pengertian yang sama utamanya mandor tebang agar dalam pelaksanaan tebangan  mendapatkan acuan potensi produksi kayu jati secara rinci dari petak tebangan, sehngga dapat membantu para mandor tebang menentukan pembagian batang pohon (bucking policy) yang tepat  agar kayu yang didapat sesuai dengan permintaan pasar.

Sementara itu Kepala Seksi Pengelolaan Sumber Daya Hutan, Cucuk Widarto menjelaskan bahwa Pemasangan label barcode idealnya dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan her klem pada H-1 tahun pelaksanaan tebangan yang berisi data nomer pohon dan data keliling pohon.

Menurutnya barcode turunan merupakan label barcode yang dipasang pada potongan batang kayu dari pohon yang menghasilkan sortimen AIII atau ukuran batang kayu bernomor dengan diameter di atas 30 cm. “Untuk memberi label barcode tersebut dibutuhkan perlengkapan dan alat seperti thermal ribbon, roll ribbon, printer, label barcode dan gun tracker”, pungkas Cucuk. (Kom-PHT/Jbg/Pry)

 
Editor : Ywn
Copyright©2019