BANYUWANGI SELATAN,PERHUTANI (1/10) | Dalam upaya melestarikan mempetahankan keberadaan satwa langka yang dilindungi untuk jenis penyu serta gerakan cinta lingkungan, Banyuwangi Sea Turtle Foundation (BSTF) atau Yayasan Penyu Banyuwangi bersama Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Perhutani dan Radar Banyuwangi melakukan kegiatan pelepasliaran anak penyu atau tukik pada Sabtu (19/9) lalu.
Acara pelepasliaran penyu yang diprakarsai oleh Yayasan Penyu Banyuwangi bersama Radar Banyuwangi mempunyai maksud dan tujuan untuk melestarikan dan mempertahankan keberadaan satwa langka yang dilindungi untuk jenis penyu serta gerakan cinta lingkungan papar Pembina Yayasan Penyu Banyuwangi, Wiyanto Haditanojo (Wiwit).
Sekretaris Divisi Regional Jawa Timur, Yahya Amin mendukung penuh upaya Banyuwangi terhadap pelestarian satwa langka itu, ”Kami terkesan dengan pelestarian tukik menjadi bagian dari wisata daerah, ini bagus, pelestarian alam juga jadi ikon wisata, tuturnya.
Auditor BPK RI, Erwin Mifta mengatakan sangat mendukung dan menghargai upaya pelestarian penyu yang dilakukan oleh Perhutani, karena selaku corporate yang memperhatikan 3P yakni People,Profit dan Planet, dalam hal ini Perhutani memperhatikan planet.
Menurutnya pelestarian penyu ini melibatkan tanggung jawab semua pihak dan harus diberikan dukungan , jadi tidak hanya tanggung jawab pemerintah saja akan tetapi semua pihak, ujarnya.
Setelah diberi penjelasan oleh Administratur Perhutani KPH Banyuwangi Selatan Agus Santoso, bahwa ada yayasan Banyuwangi Sea Turtle Foundation (BSTF) tim BPK tertarik ingin merasakan langsung prosesi tukik, ini sebagai kepedulian kami terhadap kelestarian penyu ( Kom-PHT/Bws/Didik Nurcahyo).