MAGELANG, KOMPAS (8/8/2016) | Area perbukitan seluas sekitar 300 hektar di tiga lokasi di tiga kabupaten akan dikembangkan menjadi kawasan wisata pendukung wisata Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Tiga lokasi itu adalah Bener di Kabupaten Purworejo, Salaman di Kabupaten Magelang, dan Tritis di Kabupaten Kulon Progo.
Ketiga lokasi tersebut mempunyai potensi wisata. Di Bener ada wisata air terjun Curug Lumbung dan Embung Kedung Gula Di Salaman ada wisata alam Gunung Kukusan di perbukitan Menoreh. Sementara di Tritis ada wisata kebun teh dan bukit berbentuk unik yang disebut Gunung Widosari
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jateng Prasetyo Aribowo mengatakan, mengikuti rencana pembangunan bandara baru di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, pengembangan wisata di tiga kabupaten tersebut disiapkan sebagai pemecah keramaian kunjungan ke Candi Borobudur.
Tamu yang baru datang di bandara nantinya diharapkan tidak terburu-buru dan hanya datang demi satu tujuan ke Candi Borobudur, namun juga bisa menghabiskan waktu terlebih dahulu ke obyek wisata di tiga kabupaten itu,” ujarnya saat ditemui di Candi Borobudur, Sabtu (6/8). Area 300 hektar itu adalah lahan di perbukitan Menoreh yang menjadi wilayah Perhutani
Badan Otorita Borobudur
Pengembangan obyek wisata baru ini nanti akan dilakukan oleh Badan Otorita Borobudur (BOB). BOB ini baru akan terbentuk dan menjalankan tugas setelah peraturan presiden tentang BOB ditetapkan akhir Agustus ini
BOB nanti terdiri atas dua elemen, yaitu dewan pengarah danbadan pelaksana. Dewan pengarah beranggotakan 15 menteri Gubernur Jateng, dan Gubernur DIY, serta bupati dari tiga kabupaten tersebut Badan pelaksana terdiri atas sejumlah profesional yang akan bertugas mengembangkan destinasi-destinasi wisata baru di tiga kabupaten tersebut di luar Candi Borobudur.
Selain untuk menyemarakkan kunjungan wisata ke Jateng, kata Prasetyo, pengembangan kawasan wisata di tiga kabupaten itu untuk mengendalikan kunjungan ke candi agar tidak semua wisatawan mengunjungi Candi Borobudur pada saat bersamaan. Upaya memecah keramaian pengunjung ini diperlukan demi menjaga kelestarian candi
Balai Konservasi Borobudur juga tengah berupaya mengkaji dampak keramaian pengunjung terhadap keausan batuan candi di bagian tangga. Ini dilakukan dengan memasang lapisan pada tangga di sisi timur, utara, dan barat, kemudian mengevaluasi hasilnya 3-4 tahun mendatang. Tangga di sisi utara dan timur dilapisi kayu. sedangkan tangga di sisi barat akan dilapisi karet
Kepala Seksi Layanan Konservasi Iskandar M Siregar mengatakan, hasil pemasangan lapisan ini nanti akan dibandingkan dengan tangga di sisi selatan yang dibiarkan tanpa lapisan penutup tambahan. (EGO
Tanggal : 8 Agustus 2016
Sumber : Kompas