TRIBUNNEWS.COM (07/09/2022) | Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember dan Perhutani Divisi Regional Jawa Timur menggelar kegiatan rapat terbatas dan terarah atau Focus Group Discussion (FGD), Rabu (7/9/2022).

FGD tersebut membahas tentang optimalisasi pengelolaan wisata terpadu Perhutani di Kabupaten Jember.

Menurut Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jember, Hadi Mulyono, FGD itu sekaligus menindaklanjuti penandatanganan nota kesepahaman (MoU) pengelolaan sektor pariwisata antara Pemkab Jember dan Perhutani Divisi Regional Jatim.

“FGD Ini merupakan tindak lanjut MoU antara Pemkab Jember dengan Perhutani. Oleh karenanya, FGD ini sebagai pintu utama Pemkab Jember dalam mempelajari optimalisasi pengelolaan sektor wisata di Kabupaten Jember,” ujar Hadi.

Hadi menegaskan, Pemkab Jember serius dalam pengembangan kawasan wisata di sekitar hutan.

Pengembangan wisata di kawasan hutan tersebut, lanjutnya, bekerja sama dengan masyarakat desa setempat, juga dengan Perhutani selaku pemangku wilayah hutan.

“Tujuannya jika ada pengembangan wisata di sekitar hutan, tentu bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar hutan, mengurangi konflik sosial juga bisa menjaga hutan,” imbuh Hadi.

Sejauh ini, ada 13 desa yang diwacanakan bakal dikembangkan sebagai kawasan wisata sekitar hutan.

Karenanya, FGD itu melibatkan 13 kepala desa itu, juga 13 Badan Permusyawaratan Desa (BPD), dan 13 Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis). Juga ada pihak Perhutani, Bidang Konservasi Sumber Daya Alam juga Taman Nasional Meru Betiri.

“Output dari kegiatan ini, diharapkan adanya rekomendasi rencana pembangunan ke depan untuk optimalisasi hutan di wilayah Jember dan juga bisa memberikan motivasi untuk mengembangkan potensi Jember,” tegas Hadi.

Sementara itu, Bupati Jember, Hendy Siswanto menegaskan FGD itu menjadi langkah penting. Apalagi, lanjutnya, pihaknya sangat mendukung optimalisasi pengembangan wisata, termasuk wisata di sekitar hutan.

“Karena wes wayahe Jember bangkit, maju dari sisi pariwisata di antaranya. Jika wisata di sekitar hutan ini tergarap secara optimal, tentu akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat,” tegasnya.

Beberapa waktu lalu, Pemkab Jember memang meneken MoU dengan Perhutani untuk pengembangan desa wisata di sekitar hutan.

Setidaknya, sudah ada desa wisata di sekitar hutan yang mulai terbentuk dan sudah berjalan yakni Desa Wisata Durian di Desa Pakis Kecamatan Panti, Wisata Batu Jubang di Kecamatan Mumbulsari, Wisata Air Terjun 7 Bidadari di Kecamatan Sumberjambe dan Wisata Pinus di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo.

Sumber : tribunnews.com

Tanggal : 7 September 2022