coban-talun-1__1482742893_120-188-35-27RADARMALANG.CO.ID (26/12/2016) | Wali Kota Batu Eddy Rumpoko sepertinya ingin menghabiskan seluruh wilayahnya untuk objek wisata. Setelah rumah-rumah penduduk banyak yang diubah menjadi homestay dan vila, hutan pun akan disulap menjadi tempat wisata.
Keinginan ini tergambar dari rencana ER, panggilan akrab Eddy Rumpoko, untuk mengubah Wana Wisata Coban Talun menjadi Creative Forest Coban Talun. ”Pak ER bilang ke saya, agar mengembangkan ekowisata di hutan Batu,” ujar Art Director Wana Wisata Perum Perhutani KPH Malang Bambang Hariyanto, kemarin (25/12/2016).
Dia menjelaskan, kawasan Coban Talun bakal dibagi empat zona keilmuan. Di antaranya silvopasture (peternakan dalam hutan), agroforesty (rekayasa 4 strata tumbuhan hutan), silvofishery (perikanan dalam hutan), dan ekowisata.
Wahana-wahana baru juga akan segera bermunculan. Misalnya, Taman Sungai, Jembatan Gantung, River Resto, Glamour Camping, Taman Serangga, Java Animal Seven Save, Taman Buru, Waterfall Deck, dan lainnya.
”Rumah Pagupon dan Apache Camp itu salah dua konsep glamour camping,” kata Bambang.
Bambang mengaku sudah merampungkan master plan Creative Forest Coban Talun. Pengerjaannya melibatkan empat pihak, yakni LMDH (lembaga masyarakat desa hutan), Perum Perhutani, Pemerintah Kota Batu (Pemkot) Batu, dan investor.
Apakah ini bagian dari alih fungsi lahan? Bambang menegaskan, ekowisata tidak termasuk kategori alih fungsi. Sebab, tetap mengedepankan aspek legal dalam pemeliharaan hutan. ”Kami cari cara paling arif menurut standar ilmu kehutanan,” ujarnya.
Sementara itu, Administratur Kawasan Penguasaan Hutan (KPH) Malang Arif Herlambang menyatakan, sudah menjadi prinsip Perum Perhutani untuk mendukung ekowisata di Kota Batu. ”Kami akan membuat ekowisata maju. Tapi, hutan tetap lestari,” kata dia. (zya/c4/dan)
 
Sumber : radarmalang.co.id
Tanggal : 26 Desember 2016