Perum Perhutani Pamekasan mengajak Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang memiliki kantor perwakilan di Madura, melakukan penanaman pohon untuk menghijaukan Pulau Garam itu.

“Kami telah melakukan koordinasi dengan semua pimpinan BUMN yang berkantor di Madura, terkait rencana ini, bahkan telah dua kali melakukan pertemuan,” kata Kepala Administratur KPH Perhutani Madura, Murgunadi, Rabu.

Ia menjelaskan, gagasan mengajak kalangan BUMN untuk program penghijauan di Madura ini sebagai upaya sistematis yang dilakukan Perhutani, agar Madura hijau dan tidak rawan banjir.

Murgunadi menjelaskan, saat ini banyak lahan kosong di Pulau Madura yang belum dikelola dengan baik, sehingga Perhutani perlu mengajak perusahaan umum yang ada di wilayah itu untuk ikut peduli terhadap program penghijauan di Pulau Garam tersebut.

“Tanaman yang ingin kita kembangkan adalah kemiri sunan. Tapi bisa saja jenis pohon lain, sesuai keinginan dan permintaan masyarakat,” ujarnya, menambahkan.

Selain itu, sambung Murgunadi, kegiatan mengajak BUMN yang berkantor di empat kabupaten di Pulau Madura itu, juga untuk mendukung program dari pemerintah pusat dalam menanggulangi dampak pemanasan global.

Murgunadi menuturkan, Perhutani sendiri sebenarnya telah memulai program penanaman pohon di dua kabupaten, yakni Sumenep dan Bangkalan.

“Kami merasa perlu melibatkan pihak lain dalam program ini, karena jika lebih banyak masyarakat yang terlibat, tentunya akan lebih baik lagi,” ucapnya.

Luas hutan negara yang kini dikelola Perhutani Madura mencapai 47.121,20 hektare atau sekitar 8,92 persen dari luas wilayah di 528.197,00 hektare yang ada di Madura.

Rinciannya meliputi di Kabupaten Bangkalan seluas 3.269,30 hektare atau 2,59 persen, Sampang 730,10 haktare atau 0,59 persen, Pamekasan 756,20 hektare atau 0,95 persen, dan di Kabupaten Sumenep seluas 42.365,60 haktare atau 21,19 persen.

Sedangkan luas hutan rakyat di Madura mencapai 19.364,00 hektare atau 3,66 persen dari total luas wilayah 528.197,00 hektare.

Murgunadi menjelaskan, dari total luas lahan yang dikelola Perhutani itu, hanya 8.877,10 hektare atau 19 persen di antaranya terletak di daratan (Pulau Madura), sedangkan sebanyak 38.244,10 hektare atau 81 persen sisanya di kepulauan, yakni di Pulau Kangean 25.678,80 hektare, Pulau Paliat seluas 4.417,20 hektare dan di Pulau Sepanjang seluas 8.148,10 hektare. Editor: Ruslan Burhani
Antaranews.com
Rabu, 5 Desember 2012 21:14 WIB