Media Indonesia, Sorong Selatan | Perum Perhutani akan membangun pabrik sagu di Distrik Kais, Kabupaten Sorong Selatan, Papua Barat. Kebutuhan investasi senilai Rp120 miliar berasal dari kas internal sekitar 30% dan sisanya dari pinjaman perbankan.

“Pemancangan tiang pertama (groundbreaking) Oktober 2013, kemudian akan beroperasi di 2014,“ kata Direktur Utama Perhutani Bambang Sukmananto, dalam keterangan resmi di Jakarta, kemarin.

Menurutnya, dengan kapasitas produksi 30 ribu ton setiap tahunnya, pabrik tersebut akan memproduksi tepung sagu dan produk turunannya. Untuk proyek tersebut, pihaknya telah memperoleh konsesi lahan 16 ribu hektare (ha). “Mungkin yang efektif untuk kebun sagu 10 ribu-11 ribu ha,” ungkapnya.

Pembangunan pabrik sagu itu, imbuhnya, merupakan bagian strategi BUMN untuk menjaga ketahanan pangan nasional. Hasil produksi difokuskan untuk kebutuhan masyarakat Papua dan seluruh masyarakat Indonesia .

Untuk pembangunan pabrik sagu, Perhutani menjalin kemitraan dengan PT PLN (persero) untuk membangun pembangkit listrik berbahan bakar biomassa.

Pembangkit listrik itu akan memenuhi kebutuhan listrik dan energi panas untuk pabrik pengolahan sagu tersebut.

Direktur Utama PLN Nur Pramudji sebelumnya menyatakan investasi pem bangkit listrik berkapasitas 3 megawatt (Mw) itu mencapai Rp120 miliar.

“Investasi pembangkit listrik biomassa itu tujuh kali dari pembangkit listrik berbahan bakar minyak diesel,” katanya.

Menurut Nur, Perhutani akan mengembalikan biaya investasi pembangunan pembangkit listrik itu kepada PLN. “Diangsur setiap bulan plus biaya operasinya itu relatif kecil, karena sisa pengolahan kayu pohon sagu akan dipakai untuk bahan bakar pembangkit listrik berbahan bakar biomassa,” ungkapnya.

Pihaknya menargetkan pembangkit listrik berbahan bakar biomassa akan beroperasi pada kuartal III 2013, seiring beroperasinya pabrik sagu.

(*/E-5)
Media Indonesia | 28 September 2013 | Hal. 18