kecilBISNIS.COM (3/1/2017) | Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan Banyumas Timur menargetkan luasan lahan yang direboisasi pada tahun 2017 mencapai 200 hektare.
Administrator Perhutani KPH Banyumas Timur Wawan Triwibowo mengatakan target perluasan lahan setiap tahunnya 200 hektare.
“Namun pada tahun 2016 dapat terealisasi seluas 500 hektare yang tersebar di empat wilayah, yakni Kabupaten Banyumas, Cilacap bagian timur, Purbalingga, dan Banjarnegara bagian utara,” katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Selasa (3/1/2016).
Dengan target seluas 200 hektare tersebut, kata dia, jumlah bibit pohon yang akan ditanam sekitar 100.000 batang dengan asumsi setiap hektare ditanami 500 batang. Ia mengatakan jenis tanaman yang ditanam di antaranya pinus, kopi, dan damar. Tanaman kopi dikembangkan di Karangkobar, Kabupaten Banjarnegara, dan Purbalingga.
“Reboisasi atau penanaman bibit pohon itu tentunya disesuaikan dengan ketersediaan lahan kosong terutama pada lahan-lahan yang pohonnya selesai ditebang. Akan tetapi tidak semua tanaman kami tanam pada lahan bekas tebangan, seperti kopi ditanam di bawah pohon pengkayaan atau tanaman hutan yang sudah ada tegakannya,” jelasnya.
Menurut dia, tanaman kopi jenis robusta itu telah dikembangkan sejak tahun 2013 dan hingga saat ini luasannya mencapai kisaran 500 hektare. Pengembangan tanaman kopi ditujukan untuk memberi nilai tambah bagi masyarakat desa hutan.
Mengenai antisipasi longsor pada lahan milik Perhutani, pihaknya telah berupaya mengantisipasi hal itu sejak dini. “Pohon sebagian besar menjadi kawan namun pada titik tertentu menjadi musuh karena dapat mengakibatkan longsor. Saat pohon menjadi musuh, karena menjadi beban bagi tanah,” katanya.
Ia mengatakan pada lahan yang sangat miring dan ada batasan kedap air, ketika terjadi hujan yang sangat lebat, tanah itu tidak mampu menyimpan air lebih banyak sehingga beban tanah semakin berat karena ditambah pohon tersebut.
Menurut dia, kondisi tersebut dapat mengakibatkan longsor meskipun tegakan pohon pada lahan itu cukup banyak.
Oleh karena itu, kata dia, seluruh rimbawan Perhutani telah diminta untuk segera menutup rekahan tanah yang mereka temukan guna mengantisipasi terjadinya longsor. Rekahan-rekahan tanah tersebut banyak ditemukan di wilayah Karangkobar.
 
Sumber: bisnis.com
Tanggal: 3 Januari 2017