BANYUWANGI UTARA, PERHUTANI (21/7) | Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyuwangi Utara terdapat beberapa situs budaya yang memiliki khasanah dan daya tarik tersendiri. Situs tersebut berupa makam yang menurut masyarakat lokal merupakan makam leluhur/sesepuh dari warga yang memiliki pengaruh terhadap warga sekitar, antara lain “Situs Aning Patih” yang berada di Petak 66h Resort Pangkuan Hutan (RPH) Selogiri, BKPH Ketapang, masuk desa selogiri, Kecamatan Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi.
Situs budaya yang telah terindentifikasi berada dalam kawasan KPH Banyuwangi Utara sebanyak 5 Situs dengan keluasan di bawah 1 Ha, semuanya terletak di hutan berstatus LDTI (Lokasi Dengan Tujuan Istimewa).
Dari sekian Situs yang berada di wilayah KPH Banyuwangi Utara Situs Aningpatihlah yang sering dikunjungi masyarakat dalam maupun luar kota Banyuwangi.
Situs-situs budaya merupakan salah satu warisan leluhur yang perlu mendapatkan perhatian khusus agar tidak mengalami kerusakan. Didalam areal hutan wilayah
Selain dijadikan sebagai tempat melangsungkan ritual-ritual budaya (syukuran, semedi, meminta berkah dan lain sebagainya), tempat-tempat tersebut juga menjadi obyek wisata yang memiliki keunikan tertentu.
Sebagai Unit Manajemen yang bertanggung jawab dalam pengelolaan hutan di wilayah Banyuwangi dan sekitarnya, sudah selayaknya jika KPH Banyuwangi Utara turut berkontribusi terhadap pelestarian situs-situs budaya yang terdapat disekitar areal hutan.
Perawatan situs-situs tersebut sampai saat ini masih dirawat oleh masyarakat sekitar secara swadaya, hal tersebut dikarenakan adanya mitos yang dipercaya oleh masyarakat bahwa apabila tempat-tempat tersebut tidak dirawat akan menimbulkan bencana bagi masyarakat sekitarnya.
Sejarah Singkat Situs Aningpatih : Situs Aning Patih, merupakan petilasan Syeh Maulana Ahmad yang masih keturunan dari Syeh Maulana Ishak yang bergelar Temunggung Aningpatih yang sedang melakukan semedi/menyepi di tempat tersebut dalam rangka memohon petunjuk dari Yang Maha Kuasa agar diberikan kemudahan dan jalan keluar dari permasalahan yang dihadapinya. Sekarang tempat semedi Tumenggung dinamakan “ Bukit Selogiri “. Sepulang dari pertapaan, beliau berkata kepada rakyatnya, bahwa barang siapa yang mengalami kesulitan serta mempunyai hajat, maka hendaklah bersemedi di tempat tersebut, niscaya akan diberikan kemudahan serta hajatnya akan terkabul “.
Situs ini diyakini sebagai tempat untuk melakukan hajatan dan upacara selamatan oleh masyarakat dari dalam maupun dari luar kabupaten banyuwangi “ menurut seseorang yang mengaku sebagai juru kunci yang tidak mau disebutkan namanya. Petilasan ini paling banyak dikunjungi biasanya malam Jumat. Lanjutnya sejak itulah masyarakat percaya bahwa tempat tersebut mempunyai nilai spiritual yang tinggi sehingga dikeramatkan. Banyak masyarakat percaya bahwa jika bersemedi di Situs Aningpatih, maka semua keinginan dan hajatnya akan terkabul”. (KOM-PHT/BWU/Bambang H)
Editor : Dadang K Rizal
Copyright ©2015