TUBAN, PERHUTANI (24/10/2020) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Tuban bersama Koperasi Himpunan Kelompok Tani Indonesia (HKTI) mengadakan sosialisasi pupuk hayati atau herbal dan pengajuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH)  yang dilaksanakan pada tanggal 20-22 Oktober 2020 yang tersebar di 5 lokasi Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH).

Mewakili Administratur KPH Tuban Digwanto selaku Asisten Perhutani (Asper) BKPH Sundulan dalam sambutannya mengatakan, bahwa pupuk hayati non bersubsidi menjadi alternatif saat ada keterbatasan ketersediaan pupuk bersubsidi.  Pada kesempatan itu ia menyampaikan penyaluran KUR untuk petani berikut cara pengajuan dan syarat lolosnya pengajuan pinjaman.

“Hal ini perlu dipahami oleh petani agar tahu prosedurnya, sehingga sosialisasi ini bisa membawa manfaat untuk semua petani dan jika hasilnya memuaskan nantinya bisa bersinergi dengan Koperasi HKTI,” tuturnya.

“Pupuk Hayati ini bisa memperbaiki unsur tanah yang banyak rusak dan berkurang kesuburannya karena pemakaian unsur kimia sejak bertahun-tahun,” katanya.

“Karena pemakaian pupuk hayati ini baru pertama kali di Pulau Jawa dan juga baru pertama untuk tanaman jagung, maka untuk uji coba awal ditentukan lokasi demplot terlebih dahulu dengan total area demplot seluas 3 hektar terbagi di 5 wilayah BKPH yaitu BKPH jadi, BKPH Plumpang, BKPH Sundulan, BKPH Merakurak dan BKPH Kerek,” jelasnya. (Kom-PHT/Tbn/Yl)

Editor : Ywn

Copyright©2020