TASIKMALAYA, PERHUTANI (23/10/2020) | Dalam upaya mendukung kegiatan Gerakan Tanam dan Pelihara Pohon (GTPP) 2020 di lahan pantai, Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Tasikmalaya bersama Dinas Kehutanan (Dishut) Provinsi Jawa Barat mengikuti program penanaman 50 juta pohon yang dilaksanakan di hutan pantai Desa Cidadap, Kecamatan Karangnunggal, Kabupaten Tasikmalaya, Kamis (22/10).

Untuk sasaran lokasi penanaman dan pelihara pohon dilakukan pemulihan lahan di luar kawasan hutan seperti areal sempadan pantai yang dianggap lahan kritis, lahan tidak produktif dan lahan kosong, kawasan hutan kota yang telah ditetapkan oleh pemerintah daerah baik provinsi maupun kabupaten dan kota, kawasan pesisir pantai dan mangrove, serta kegiatan penghijauan lingkungan di sekitar area masyarakat.

Dalam kegiatan tersebut hadir Administratur KPH Tasikmalaya Benny Suko Triatmoko, Kadishut Jawa Barat Epi Kustiawan, Kepala Cabang Dinas Kabupaten (CDK) Tasikmalaya Badru Jaman, berbagai elemen masyarakat dan Aparatur Sipil Negara (ASN) wilayah Kecamatan Karangnunggal.

Administratur KPH Tasikmalaya, Benny Suko Triatmoko antusias menyambut gerakan tanam dan pelihara pohon tersebut. Menurutnya, gerakan ini adalah upaya menjaga kualitas dan melestarikan lingkungan secara nyata dan memiliki konsep tata kelola wilayah yang bersih dan hijau, sekaligus bentuk kampanye kepada masyarakat tentang sadar lingkungan dalam mendorong pertumbuhan dan percepatan pembangunan di daerah.

Melalui momentum gerakan tanam dan pelihara pohon, Benny mengajak kepada seluruh elemen masyarakat dan stakeholder terkait untuk menjadikan kegiatan ini sebagai motivasi dan inspirasi bagi semua pihak agar senantiasa menjaga kondisi dan kelestarian lingkungan serta sumber daya alam.

“Terpenting adalah setelah penanaman, pohon hendaknya dipelihara secara berkelanjutan sehingga tumbuh dan bermanfaat bagi lingkungan dan keberlangsungan hidup kita. Pohon-pohon hijau merupakan penyedia oksigen bagi makhluk hidup, melestarikan ekosistem sekitar lingkungan, juga memilki fungsi untuk mencegah erosi, abrasi pantai penyimpan air tanah, dan menjaga suhu udara dari polusi,” ungkap Benny.

Kadishut Jawa Barat, Epi Kustiawan menyampaikan bahwa gerakan tanam dan pelihara pohon merupakan gerakan nyata menanam pohon yang bertujuan untuk menambah tutupan lahan guna mencegah terjadinya bencana banjir, longsor kekeringan dan kebakaran, konservasi keanekaragaman hayati (biodiversity), penyerapan karbon dioksida (CO2) di atmosfir untuk antisipasi dampak perubahan iklim, dan ikut berpartisipasi terhadap kebutuhan pangan, energi dan ketersediaan air untuk kesejahteraan masyarakat.

“Gerakan tanam dan pelihara pohon merupakan sebagai sarana kampanye edukasi, pentingnya pohon sebagai bagian dari alam dan kehidupan manusia, sebuah gerakan secara masif dalam upaya memperbaiki lingkungan dengan upaya Rehabilitasi Hutan dan Lahan  sebagai bentuk kepedulian serta sebagai kampanye penanaman pohon dengan gerakan bersama-sama secara masif menanam pohon, menyelamatkan lingkungan untuk  memperbaiki kualitas lingkungan,” jelasnya.

Epi melanjutkan selain itu gerakan tanam dan pelihara pohon adalah untuk menambah tutupan lahan dan hutan guna mencegah longsor dan banjir di musim hujan, menyerap karbon dioksida akibat dari perubahan iklim dan penyediaan bahan baku industri kayu, pangan dan energi terbarukan.

Dalam kegiatan tersebut selain penanaman pohon cemara laut, juga dilakukan pelepasan tukik sebagai bentuk kepedulian menjaga keberlangsungan hidup dan keseimbangan ekosistem pantai. (Kom-PHT/Tsk/UWA)

Editor : Ywn
Copyright©2020