JEMBER, PERHUTANI (12/8/2020) | Mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan, Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Jember bekerjasama dengan Forkopimda (Forum Koordinasi Pimpinan Daerah) Jember menggelar sarasehan siaga pengendalian kebakaran hutan dan lahan (Dalkarhutla) dan bencana alam bertempat di aula Kodim 0824 Jember, Senin (10/8).

Kegiatan tersebut diikuti oleh jajaran TNI/Polri, Segenap Satker (Satuan Kerja) Kehutanan Wilayah Jember, unsur Pemerintah Kabupaten Jember dan organisasi masyarakat dan pemuda wilayah Kabupaten Jember dengan jumlah peserta sebanyak 100 orang lebih. Sarasehan yang digelar tersebut dimaksudkan untuk memberikan penyegaran bagi semua unsur pemerintah dan masyarakat dalam menghadapi musim kemarau dan kemungkinan terjadinya kebakaran hutan, lahan dan bencana alam serta mengevaluasi kembali kesiapan sarana-prasarana Dalkarhutla.

Administratur Perhutani KPH Jember Rukman Supriatna menjelaskan, bahwa pengendalian kebakaran hutan dan lahan sangat diperlukan sarana-prasarana yang cukup baik dari sisi kualitas maupun kwantitas, “Sehingga saat melakukan tindakan pengendalian dan penanganan karhutla dapat diminimalisir sejak awal terhindar dari gangguan kerusakan sarpra,” katanya.

“Tidak kalah penting adalah ketersediaan cadangan air yang cukup di setiap titik-titik rawan api. Hal ini dapat kita lakukan dengan membuat embung atau bendungan pada titik sumber air terdekat,” lanjutnya.

Sementara itu Komandan Distrik Militer (Dandim) 0824 Jember, Laode M Nurdin pada paparannya menitik beratkan kesiapsiagaan Dalkarhutla itu pada tiga hal, yakni kepedulian bencana dengan melibatkan masyarakat, sosialisasi Dalkarhutla menyatu dengan kehidupan masyarakat dan penanganan Karhutla dan bencana alam secara langsung dan tidak langsung.

“Pelibatan masyarakat dinilai sangat penting karena akan membangkitkan kepedulian bencana alam karhutla sejak awal karena lokasi tempat tinggal mereka relatif lebih dekat,” ujarnya.

Pada kesempatan itu Kepala Kepolisian Resor Jember, Aris Supriyono menyampaikan bahwa kesiapsiagaan Dalkarhutla dan bencana alam dapat ditentukan dengan beberapa hal, dianataranya kesiapan masyarakat yang terlatih seperti MPA (Masyarakat Peduli Api), ketersediaan air di sekitar titik api, sarana-prasarana Dalkarhutla yang selalu siap di setiap titik-titik api, dan sosialisasi dan apel kesiagaan karhutla di titik rawan kebakaran.

Didik Triswantara dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember dalam paparannya menyampaikan terdapat tiga aspek penanganan Karhutla, yaitu dengan langkah-langkah : aspek pencegahan, aspek pemadaman dan aspek pemulihan pasca Karhutla.

Dalam sarasehan juga dijelaskan bahwa sarana prasarana yang disediakan oleh Perhutani, instansi kehutanan dan BPBD akan disiagakan pada setiap titik rawan api dalam wilayah kerja masing-masing namun tetap terkendali dalam satu komando Pemerintahan Kabupaten Jember. (Kom-PHT/Jbr/As)

Editor : Ywn

Copyright©2020