CEPU, PERHUTANI (29/08/2022) | Dalam rangka mendukung peningkatan produksi bioetanol dari tanaman Jagung, Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Cepu bersama Kementrian Investasi / Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan didampingi tim dari Sucofindo mengadakan rapat kerja dengan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) di KPH Cepu, Senin (29/08).
Administratur KPH Cepu, Mustopo menyampaikan keluasan potensi jagung dalam kawasan hutan KPH Cepu 1.087,90 ha dengan jumlah petani 3.323 orang dan potensi produksi 4.351,60 ton/ha/tahun. “Perhutani KPH Cepu sangat mendukung program pemerintah dalam rangka peningkatan produksi bahan baku campuran pembuatan bioetanol,” jelasnya.
Kementerian BKPM melalui Staf Ahli, Izmi Ma’arif di dampingi tim Sucofindo Affan Irfan mengatakan, sesuai arahan Presiden Joko Widodo, “Untuk mendukung bahan baku bioetanol, agar segera dibuatkan peta atau roadmap terkait produksi dan hilirisasi sorgum sampai dengan tahun 2024,” katanya.
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengajak Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) untuk mendukung budidaya jagung yang nantinya dapat mendukung bahan baku bioetanol dari akar pohon hingga daun tanaman jagung.
Sementara itu Ketua LMDH Alas Rejo Desa Sambong, Pramugi Prawiro Dirjo mengatakan sebenarnya dari tahun sebelumnya banyak program pemerintah yang ditawarkan kepada masyarakat tapi hasil atau nilai jualnya tak sesuai dengan harapan masyarakat. “Terkait energi terbarukan bioetanol yang bahan bakunya dari tanaman jagung, kami masyarakat sangat mendukung dan berharap program pemerintah bisa meningkatkan ekonomi masyarakat dengan menjaga atau menstabilkan harga atau nilai jual tanaman jagung,” pungkasnya. (Kom-PHT/Cpu/Pai)
Editor : Aas
Copyright©2022