INDRAMAYU, PERHUTANI (24/03/2021) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Indramayu bersama masyarakat penyangga hutan tetap melestarikan adat budaya kearifan lokal masyarakat yang merupakan peningggalan nenek moyang dengan melaksanakan upacara “Mapag Sri” menjelang awal mulainya panen padi, bertempat di blok ABG3 petak 28 Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Proyek Khusus, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Jatimunggul, Rabu (24/03).

Hadir dalam acara Asisten Perhutani (Asper) BKPH Jatimunggul, Karsim beserta jajaran, Ketua Kelompok Tani Hutan (KTH), Dhari beserta anggotanya, Tokoh Masyarakat Desa Jatimunggul, dan Tokoh Agama Desa jatimunggul.

Administratur KPH Indramayu melalui Karsim menyatakan bahwa acara adat “Mapag Sri” ini rutin dilaksanakan oleh Perhutani dan Masyarakat penyangga hutan menjelang dimulainya para petani memanen padi di sawah (Musim Panen), selain itu Perhutani juga dapat mensosialisasikan program dan aturan dalam mengelola hutan.

“Perhutani KPH Indramayu menghormati adat dan budaya masyarakat yang merupakan warisan leluhur, serta mendukung acara ‘Mapag Sri’ rutin dilaksanakan Perhutani bersama masyarakat dalam rangka melestarikan adat istiadat setempat,” ujarnya.

Sementara itu, Dhari menyatakan bahwa makna dari penyelenggaraan upacara adat “Mapag Sri” ini adalah untuk memohon kepada Allah SWT agar para petani dalam melaksanakan panen padi di sawah pada musim panen menjadi berkah.

“Upacara “Mapag Sri” ini diharapkan dapat terus dilestarikan oleh petani dan masyarakat setempat, selain itu kita juga wajib melestarikan hutan,” ungkapnya. (Kom-PHT/Idr/SH).

Editor : Ywn
Copyright©2021