MAJALENGKA, PERHUTANI (12/12/2019) | Untuk lebih meningkatkan kepedulian terhadap tanaman dan hasil panen pertanian pada lokasi tumpangsari tanaman Kayu Putih, Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Majalengka mengadakan kegiatan pembinaan dan penyuluhan terhadap para petani / penggarap hutan yang dilakukan bersama Penyuluh Pertanian Kabupaten Majalengka bertempat di petak 23 Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Sukajaya, Bagian Kesatuan pemangkuan Hutan (BKPH) Cibenda, Rabu (11/12).

Pada kegiatan ini diberikan materi tentang tatacara pertanian di kawasan hutan yang sesuai aturan dengan tujuan untuk memperoleh hasil pertanian yang maksimal serta meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi daun kayu putih. Acara ini dihadiri oleh Administratur KPH Majalengka Andi Mulya, Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Tanjung Wiru, petani penggarap serta pemungut daun kayu putih.

Dalam arahannya Administratur KPH Majalengka, Andi Mulya menyampaikan bahwa pembinaan ini bertujuan untuk menyamakan persepsi cara memungut daun kayu putih yang benar di antara larikan kayu putih maupun dalam larikan. Andi menambahkan, keuntungan yang diperoleh petani adalah adanya ruang diantara larikan yang bisa ditanami oleh tanaman padi, sehingga bisa meningkatkan perekonomian keluarga petani sekaligus menjadi penyedia sumber ketahanan pangan nasional.

Arahan lainnya diberikan oleh Penyuluh Pertanian, Ade Supriatna yang mengatakan bahwa untuk mendukung program ketahanan pangan nasional, lahan garapan Kayu Putih bisa dimanfaatkan untuk menanam jenis pertanian seperti jagung, padi, dan tanaman palawija lainnya dengan pola tanam dan pemeliharaan sesuai aturan dari Kementerian Pertanian dan berkoordinasi dengan penyuluh setempat. Apabila terjadi kendala serta permasalahan terkait hasil produksi akibat serangan hama dan penyakit pada tanaman para petani dapat berkoordinasi dengan penyuluh pertanian untuk penanggulangannya. (Kom-PHT/Mjl/AW)

Editor : Ywn

Copyright©2019