SEMARANG, PERHUTANI (20/01/2021) | Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Semarang melaksanakan kegiatan penanaman awal tahun bersama Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimca) Karangawen Kabupaten Demak, Pemerintahan Desa Jragung, Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) dan Pramuka Saka Wana Bakti di petak 123f luas 5,4 Ha Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Gablok, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Jembolo Utara, Rabu (20/01).

Penanaman bersama ini merupakan sinergi jajaran Perhutani dengan segenap stakeholder yang ada di Kecamatan Karangawen dalam menjaga dan melestarikan kawasan hutan Negara. Dalam kegiatan penanaman ini Perhutani menyiapkan sebanyak 5.880 bibit pohon jati.

Hadir pada kegiatan, Kepala Departemen Pengelolaan Sumber Daya Hutan dan Perhutanan Sosial Henry Purnomo, Administratur KPH Semarang Khaerudin, Camat Karangawen Sugeng Pujiono, Danramil Karangawen Ahmad Syafi’i, Kapolsek Karangawen AKBP Ujang Lisyono, Kepala Desa Jragung Edy Susanto, Ketua LMDH Wargo Manunggal Wono Lestari M Soni, Ketua LMDH Sekar Arum Lestari dan anggota Pramuka Saka Wana Bakti.

Dalam sambutannya Administratur KPH Semarang, Khaerudin mengucapkan terima kasih atas partisipasi semua pihak pada kegiatan penanaman awal tahun 2021 yang digelar Perhutani. Ia pun menyampaikan target penanaman KPH Semarang di tahun 2021 adalah seluas 2.300 Ha.

“Pada lahan yang sudah siap tanam ini, semoga bibit yang ditanam dapat tumbuh dengan baik. Masih turun hujan sampai bulan Maret, saya harap segenap jajaran di lapangan dapat mempergunakan periode yang baik ini untuk menanam pohon. Mudah-mudahan di tahun berikutnya KPH Semarang sudah tidak ada tanah kosong, tinggal perawatan, pengamanan sampai akhir daur, sehingga tidak ada lagi penanaman ulang,” jelasnya.

Sejak tahun 2013 KPH Semarang telah mengembangkan tanaman Fast Growing Species (FGS) di antaranya tanaman Gamal/Gliricidia yang diharapkan menjadi primadona pendapatan Perhutani dimana dalam pelaksanaannya sudah menerapkan sistem Cluster 70% : 30% yakni 70% untuk tanaman Gamal/Gliricidia dan 30% sisanya untuk tanaman pertanian yang dikelola masyarakat.

“Dalam pengelolaannya, Perhutani melibatkan masyarakat, karena kami Perhutani juga memperhatikan Ekonomi Sosial masyarakat sekitar hutan. Sebagai Badan Usaha Milik Negara, Perhutani turut berperan aktif memberikan kontribusi kapada masyarakat desa sekitar hutan dengan kesempatan untuk ikut memanfaatkan lahan Negara dengan ditanami tanaman yang dapat meningkatkan pendapatan masyarakat. Itu pun harus sesuai aturan yang berlaku untuk menjamin keberlangsungan kelestarian hutan Negara ini,″ tegas Khaerudin.

Camat Karangawen, Sugeng Pujiono memberi apresiasi kepada Perhutani khususnya KPH Semarang yang konsisten dalam mengelola hutan di Kecamatan Karangawen.

“Dengan penanaman awal tahun ini semoga akan memberikan peluang keberhasilan yang lebih banyak. Dengan adanya otonomi Desa, Desa Jragung mempunyai peluang untuk ikut membangun kerjasama dengan Perhutani, baik itu kerjasama tanaman, kerjasama wisata, agroforestry atau sistem tumpangsari yang saling menguntungan. (Kom-PHT/Smg/Ad)

Editor : Ywn
Copyright©2021