KEDU SELATAN, PERHUTANI (15/11/2024) | Perhutani bersama Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta melakukan monitoring dan evaluasi pemuliaan pohon durian ex situ durian nusantara Kaligesing Purworejo, Kamis (14/11).

Rapat pembahasan monitoring dan evaluasi berlangsung di lantai 2 gedung IFFLC Fakultas Kehutanan UGM dengan dihadiri oleh jajaran Perhutani dan UGM. Turut hadir pada kegiatan Administratur Perhutani KPH Kedu Selatan, Kepala Departemen PSDH Kantor Pusat,Kepala Departemen PSDH Divre Jateng, Perhutani Forestry Institute (PeFI).

Kepala Departemen Pengelolaan Sumber Daya Hutan Perhutani Pusat, Sugi Purwanta menyampaikan harapan roadmap dapat terlaksana dan berhasil optimal. “Hal ini merupakan terobosan baru bagi Perhutani karena mengembangkan berbagai jenis durian lokal nusantara dalam satu lokasi. Kita semua berharap proyek atau kegiatan berhasil sehingga akan muncul durian -durian yang berkualitas,” ujarnya.

Kadep Pengelolaan Sumber Daya Hutan dan Produksi Divre Jateng, Rukman Supriatna turut menambahkan harapanPengembangan Ex Situ durian ini juga dikembangkan di KPH lain pasalnya beberapa KPH mempunyai potensi lahan, akses yang mudah dijangkau serta lokasi yang strategis.

Sementara Administratur KPH Kedu Selatan, Usep Rustandi memberikan tambahan keterangan bahwa masyarakat sekitar yang turut berperan dalam proyek pemuliaan pohon sebagian besar merupakan mitra penyadap Perhutani. “Sampai dengan saat ini masyarakat sekitar dilibatkan dalam kegiatan pemeliharaan antara lain penyiraman. Dan syukur alhamdulillah berkat kerja bersama tanaman bisa tumbuh dengan baik,” lanjutnya.

Dalam pembahasan tersebut Prof. Dr. Ir Mohammad Na’iem, pakar pemuliaan pohon yang pernah menjabat sebagai Guru Besar UGM menyampaikan kegiatan pengairan tanaman durian pemuliaan sudah baik, mengingat untuk tahun ini musim kemarau lebih panjang. “Intensifikasi pemuliaan durian ex situ merupakan terobosan baru bagi Perhutani dalam mengelola kawasan hutan agar memberi manfaat berkelanjutan. Pengelolaan durian pemuliaan dilakukan oleh Perhutani bersama Masyarakat Desa Hutan dibawah pendampingan Fakultas Kehutanan UGM dan Perhutani Forestry Industri (PeFI). Selain itu memanfaatkan ruang pada lahan durian ex situ ditanam pula tanaman kaliandra oleh masyarakat. Pohon durian bisa hidup pendampingan karena kaliandra dapat membantu penguapan tanaman durian,” ujar beliau lebih lanjut.

Prof. Na’iem juga memberikan penjelasan agar tanaman durian bisa tumbuh dengan baik perlu perlakuan seperti penggantian bibit yang mati, pembuatan parit untuk mengurangi gangguan tanaman disekitarnya serta pembuatan jalan pemeriksaan. (Kom-PHT/Kds/Rwi)

Editor: Tri

Copyright © 2024