MAJALENGKA, PERHUTANI (10/10/2020) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Majalengka membuat kesepakatan bersama dengan Pemerintah Desa Nunuk untuk pengelolaan Wana Wisata dan Pemulihan Lingkungan sekitar Desa Nunuk, bertempat di Aula kantor KPH Majalengka, Kamis (07/10).

Pada acara ini hadir Wakil Administratur KPH Majalengka Agus Kurnia, Kepala Desa Nunuk Nono Sutrisno, tokoh Masyarakat, tokoh Badan Permusyawaratan Desa (BPD), tokoh Agama dan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Nunuk.

Dalam arahannya Administratur KPH Majalengka Andi Mulya melalui Wakil Administratur Agus Kurnia menyampaikan apresiasi atas inisiatif pemerintahan Desa Nunuk Baru ke kantor Perhutani Majalengka untuk membahas dan membuka rencana wisata di Hutan Pangkuan Desa Nunuk Baru. Ia menambahkan pembukaan dan pengelolaan wisata alam di kawasan hutan harus memperhatikan aspek lingkungan, ekonomi dan sosial sebagai acuan dan pertimbangan yang akhirnya bermuara kepada pemberdayaan dan peningkatan ekonomi masyarakat sekitar dan meningkatnya kualitas hutan serta lingkungan yang baik untuk menjaga keseimbangan alam.

Ia berharap perbaikan biofisik lahan hutan dan lingkungan yang rusak akan diagendakan dalam waktu dekat pada musim hujan, dengan penanaman jenis buah-buahan yang berfungsi sebagai penahan banjir dan erosi, serta buahnya bisa menghasilkan pendapatan bagi perekonomian masyarakat setempat.

Sementara itu Kepala Desa Nunuk, Nono Sutrisno menyatakan terima kasih atas respon dan dukungan dari Perhutani Majalengka untuk terwujudnya wisata alam di Desa Nunuk Baru. Ia menjelaskan bahwa di wilayahnya sangat banyak adat istiadat yang terus dipertahankan sebagai ciri khas dan kearifan lokal yang selalu rutin diperingati setiap tahun.

“Icon kerajinan Buhun (agama murni Sunda) desa kami yaitu tenun gadod yang langka dan hampir punah, kami lestarikan dan akan terus diturunkan pada generasi muda. Selain itu kami juga akan menanam tanaman kapas sebagian bahan baku tenun,” terangnya.

Nono menambahkan pihaknya akan menanami lokasi hutan dengan tanaman Kapas untuk mencukupi ketersediaan bahan baku tenun Gadod dengan alokasi anggaran untuk pembangunan wisata kebon kapas dari dana desa melalui Pokdarwis yang telah dibentuk. (Kom-PHT/Mjl/AW)

Editor : Ywn
Copyright©2020