JAKARTA, PERHUTANI (24/07/2020) | Dalam upaya pengembangan unit bisnis industri tanaman biomassa sebagai bahan baku bioenergi, Perum Perhutani bekerjasama dengan PT Indonesia Power memanfaatkan potensi biomassa berbasis hutan dalam mendukung cofiring pada PLTU PT. Indonesia Power. Kerjasama ini diwujudkan dalam penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) Penelitian Uji Coba Cofiring Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang dilakukan dengan video conference, Jumat (24/07).

Video Conference dilaksanakan oleh kedua belah pihak di kantor masing-masing dengan dihadiri oleh Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Perhutani, Yahya Amin, Kadiv Produksi dan Industri Maman Rosmatika dan beberapa Kediv kantor pusat terkait serta Ketua Tim PMU Pengembangan Tanaman Biomassa, Moch Farid Januardi beserta jajarannya, sedangkan dari PT. Indonesia Power dihadiri Executive Vice Precident Indonesia Power, Herry Nugraha dan Head of Research, Innovation & Knowledge Management at Indonesia Power Mochamad Soleh beserta jajarannya.

Dalam sambutannya, Yahya Amin menyampaikan bahwa dengan pengembangan biomassa ini menghasilkan kerjasama yang saling menguntungkan atau simbiosis mutualisme, dari perhutani mendapat profit dengan wood chip ini dan Indonesia Power memenuhi target Energi Baru Terbarukan (EBT) dari pemerintah.

“Harapan kami semoga kerjasama ini berjalan dengan lancar dan diberi keberkahan”, ujar Yahya Amin.

Sementara itu Mochamad Soleh menyampaikan bahwa Indonesia Power telah menyiapkan Tim untuk segera melaksanakan uji coba pengembangan cofiring biomassa di PLTU Lontar.

“Kami berharap kerjasama ini bisa berhasil dan mendapatkan EBT dan profit yang ingin dicapai, jadi seperti win win solution bagi kita semua” tambah Soleh.

Dalam pelaksanaan produksi biomassa, Perhutani sudah menyiapkan bahan baku kayu dari KPH Banten yang akan diolah menjadi wood chip yang kemudian di PLTU Lontar untuk melakukan uji coba cofiring. Dalam penelitian ini nantinya akan menghasilkan kajian supply chain terintegrasi hulu (penyediaan biomassa hutan) dan hilir (cofiring PLTU) dan tingkat ke-ekonomiannya, yang diharapkan dapat menjadi dasar kerja sama komersial selanjutnya untuk mendukung pencapaian bauran energi baru terbarukan di Indonesia. (Kom-PHT/Kanpus/Aga)

 

Editor : Ywn

Copyright©2020