BANDUNG, PERHUTANI (12/06/2024) | Perhutani Divisi Regional Jawa Barat dan Banten (Divre Janten) bersama stakeholder melakukan kegiatan evaluasi implementasi program “Citarum Harum” pada Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum yang berlokasi di Situ Cisanti, Tarumajaya, Kabupaten Bandung, pada hari Minggu (09/06).
Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari Rapat Koordinasi Satuan Tugas (Satgas) Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan (PPK) DAS Citarum bersama unsur Kelompok Kerja (Pokja), unsur Pentahelix, serta Komandan Sektor Satgas PPK DAS Citarum mengenai percepatan pencapaian target rencana aksi PPK DAS Citarum tahun 2025.
Hadir pada kesempatan tersebut Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Perhutani Divre Janten Yudha Suswardhanto, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat Herman Suryatman, Ketua Harian Satuan Tugas (Satgas) Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan (PPK) DAS Citarum Mayor Jenderal (Mayjen) Tentara Nasional Indonesia (TNI) (Purn.) Dedi Kusnadi Thamim, segenap instansi Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, segenap jajaran Komando Daerah Militer (KODAM) III/Siliwangi, serta stakeholder lainnya.
Yudha menyampaikan bahwa Perhutani Divre Janten sangat mendukung pelaksanaan program “Citarum Harum”, terutama dalam mengatasi masalah lahan kritis di DAS Citarum salah satunya melalui kegiatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) bekerja sama dengan BPDAS Citarum-Ciliwung.
Dalam kesempatannya, Herman menjelaskan bahwa program “Citarum Harum” yang berjalan selama satu tahun ke depan ini memiliki target indeks yang cukup tinggi, yaitu 70. Pihaknya optimis dengan pendekatan struktural yang sudah baik, jika dikolaborasikan dengan pendekatan kultural berbasis masyarakat yang telah diupayakan, akan memberikan hasil yang optimal. Harapannya, pada Desember 2025, ketika Perpres No. 15 Tahun 2018 berakhir, masa transisi dari satgas ke masyarakat dapat berjalan dengan lancar.
“Masalah lahan kritis juga tadi disampaikan bahwa banyak masyarakat yang menggarap lahan-lahan milik Perhutani hingga ratusan hektar. Hal ini harus didiskusikan agar petani kita diberikan atensi, tapi di sisi lain lahannya juga bisa kita hijaukan. Kerja sama pengelolaan seperti apa, ini akan kami diskusikan,” tambahnya.
Yudha menambahkan bahwa Perhutani Divre Janten telah mengakomodir masyarakat, khususnya petani sekitar DAS Citarum, untuk bekerja sama dalam Multi Usaha Kehutanan dengan pola Agroforestri, di antaranya dengan menanam kopi di bawah tegakan tanaman kehutanan sebagai bentuk alih komoditas dari masyarakat yang biasa menanam sayuran atau tanaman semusim.
“Dengan tanaman kopi ini, diharapkan adanya peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan tetap menjaga kelestarian hutan sekitar DAS CItarum”, ujar Yudha.
Adapun tujuan kegiatan evaluasi implementasi program “Citarum Harum” adalah untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang implementasi program “Citarum Harum”, mengevaluasi progres yang telah dicapai, serta mengidentifikasi potensi perbaikan atau peningkatan yang dapat dilakukan.(Kom-pht/DivreJanten/Ga)
Editor:EM
Copyright©2024