CEPU, PERHUTANI (2/7/2018) | Administratur Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Agus Yulianto menggandeng Pemerintah Kabupaten Blora, Anggota DPRD Blora, Forkopimcam, Lembaga Masyarakat Desa Hutan, BUMDES Bersama, BUMDES Mandiri, dan Tokoh masyarakat Desa Ledok dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Pengelolaan Wana Wisata Kedung Pupur di balai desa Ledok, kecamatan, Sambong, kabupaten Blora, Jawa Tengah pada Senin (2/7). 

Agus Yulianto menyampaikan dalam mengelola Wisata Kedungpupur perlu kesepakatan seiring dengan berjalannya investasi. Wahana yang dibangun di Kedungpupur juga memerlukan asuransi demi perlindungan terhadap pengunjung. Selain itu telah ada kesepakatan yang nantinya akan dituangkan dalam Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan LMDH, BUMDES Bersama dan BUMDES Mandiri.

“Kami berharap agar segera ada kejelasan masing-masing pihak dengan PKS, lalu launching segera dilaksanakan untuk meningkatkan pendapatan non kayu di wilayah Perhutani KPH Cepu serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa,” imbuhnya.

Wakil Bupati Blora, Arif Rohman menjelaskan wisata di Kedungpupur yang berada di Kabupaten Blora  perlu ditata dan dikelola dengan baik, nantinya untuk kesejahteraan masyarakat. Di sektor Pariwisata, Pemkab Blora selalu berkoordinasi dengan KPH, apalagi terdapat Loco Tour Perhutani yang bisa disambungkan ke Kedungpupur.

Ditempat yang sama Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD), Gunadi mengatakan PKS akan segera dibuat dan akan dibentuk tim yang terdiri dari bagian Hukum Perhutani, Pemkab Blora dan LMDH. (Kom-PHT/Cpu/Sam)

Editor: Ywn

Copyright©2018