BANDUNG, PERHUTANI (08/07/2020) | Kesatuan Bisnis Mandiri (KBM) Ecotourism Perhutani Divisi Regional Jawa Barat dan Banten siap mendukung suksesnya peluncuran konten aplikasi Bandung E.D.A.N (Enjoyful Destination and Nature) oleh Pemerintah Kabupaten Bandung. Hal ini diungkapkan General Manager KBM Ecotourism Perhutani Divreg Jabar dan Banten Agus Mashudi usai mengikuti kegiatan sosialisasi konten aplikasi Bandung E.D.A.N di Grand Sunshine Hotel, Soreang, Kabupaten Bandung, Kamis (2/7).

Kegiatan sosialisasi yang digagas Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bandung ini dihadiri berbagai stakeholder lain yang bergelut dibidang usaha wisata di Kabupaten Bandung. Salah satunya seperti Perhutani KPH Bandung Utara dan Perhutani KPH Bandung Selatan.

Agus mengatakan pihaknya mengapresiasi upaya Pemkab Bandung dalam memajukan usaha industri pariwisata di Kabupaten Bandung dengan meluncurkan satu konten aplikasi yang bagus. Oleh sebab itu, pihaknya juga siap bersinergi dengan Pemkab Bandung. Terlebih, KBM Ecotourism punya beberapa objek wisata unggulan seperti Kawah Putih, Ranca Upas dan Patuha Resort.

“Dalam kegiatan sosialisasi tersebut dibahas juga mengenai sistem pembayaran non tunai atau cashless. Kebetulan, kami memang sudah menerapkannya di objek-objek wisata kami. Jadi, intinya sudah sejalan,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bandung Yosep Nugraha menjelaskan Aplikasi Bandung E.D.A.N adalah aplikasi online terpadu sebagai portal informasi wisata Kabupaten Bandung. Selain informasi, pengakses juga dapat diarahkan langsung ke halaman transaksi / landing page (website, Instagram, traveloka, red doorz, airy dan lain-lain).

“Aplikasi E.D.A.N dikembangkan oleh pengembang perangkat lunak Spaceless bersama dengan Pemerintah Kabupaten Bandung. Aplikasi ini rencananya akan diluncurkan tanggal 08 Juli 2020,” sebutnya.

Yosep menyatakan tujuan diluncurkannya aplikasi ini adalah agar terjadi kerukunan antara seluruh pelaku wisata baik dari sisi pengambil kebijakan hingga pengusaha. Sehingga, terjadi sinergi pentahelix dengan output terciptanya aktivitas wisata yang memberi nilai dan manfaat. (Kom-PHT/Divre/RS)

Editor : Ywn

Copyright©2020