Perum Perhutani dan mitra kerjanya, SF Resources Group, meluncurkan pengapalan perdana produk lantai kayu berlabel FSC (Forest Stewardship Council) ke Denrak dari pabrik SF Group di Jombang Jawa Timur 13 April lalu.
“Ekspor lantai kayu jati ke Denmark ini  merupakan ekspor pertama kayu jati Perhutani bersertifikat FSC ke pasar internasional sejak ditangguhkannya sertifikat SFM-FSC Perhutani tahun 200,” kata  Direktur Utama Perum Perhutani Bambang Sukmananto dalam siaran persnya.Menurut Bambang, Perum Perhutani mendapatkan kembali sertifikat pengelolaan hutan lestari FSC tahun 2011dan 2012 untuk empat unit manajemennya, yaitu Perhutani KPH Kebonharjo, KPH Kendal, KPH Cepu dan KPH Randublatung di Jawa Tengah.
“Sertifikasi independen ini membuktikan Perhutani termasuk perusahaan kehutanan yang memiliki standar terbaik dunia dalam pengelolaan hutan,” tambahnya. Bulan lalu, BUMN ini mendapatkan pesanan lantai kayu jati dari China sebanyak 400 kontainer setahun.
Direktur SF Resources Group Goh Wong Tengkong mengakui volume ekspor kali in memang kecil,tetapi sangat strategis bagi pulihnya kepercayaan konsumen Eropa terhadap produk Java Teak Perhutani, khususnya yang bersertifikat FSC.
Produk kayu Indonesia pernah mendapat citra negatif dari dunia  internasional karena dinilai tidak ramah lingkungan dan sosial.    Bambang berharap pengapalan perdana ini segera mengubah persepsi pasar internasional akan produk kayu Indonesia itu.
SF Resources Group adalah salah satu mitra Perhutani yang tahun ini diberi target mengolah kayu jati Perhutani 10.000 m3 dan 5.000 m3 kayu Sonokeling.    Sejak 2008, nilai ekspor dengan mitra ini mencapai Rp33 miliar.
Bambang optimistis makin bertambahnya unit manajemen hutan Perhutani yang bersertifikat FSC akan menggeliatkan kembali industri kayu Indonesia.
(I010)

Antaranews.com ::: Senin, 16 April 2012 18:49 WIB