MANTINGAN, PERHUTANI (27/11/2020) | Dalam rangka mensukseskan Program Ketahanan Pangan yang dicanangkan Pemerintah, Kesatuan Peamangkuan Hutan (KPH) Mantingan menggelar diskusi Penanaman Porang Bersama Kodim 0720 Rembang, di Ruang Rapat KPH Mantingan, Rabu (25/11).

Hadir pada acara, Administratur KPH Mantingan Widodo Budi Santoso, Administratur KPH Kebonharjo Joko Santoso, Komandan Kodim 0720 Rembang Letkol Kav. Donan Wahyu Sejati, dan investor komoditas tanaman porang dari Solo Kristiawan.

Dalam paparannya, Administratur KPH Mantingan, Widodo Budi Santoso mengatakan bahwa tanaman porang dapat dibudidayakan dengan mudah dan mempunyai nilai ekonomis yang cukup tinggi. Dari hasil olahan porang (iles-iles) yang dijadikan tepung konjac, nantinya dapat dipakai industri pembuatan jelly, kulit kapsul, perekat dalam kertas dan masih banyak lagi kegunaannya.

“Tamanan porang dapat dipanen kurun waktu umur tiga tahun. Selanjutnya tanaman dapat dipanen setahun sekali tanpa harus menanam umbinya kembali. Tanaman ini mengalami pertumbuhan 5 sampai dengan 6 bulan tiap tahunnya saat musim hujan. Di luar itu tanaman mengalami masa istirahat atau dorman daunnya akan layu seolah-olah mati. Masa panen tanaman porang sekira bulan April sampai dengan Juli,” jelasnya.

Porang saat ini menjadi taman yang banyak dicari oleh industri makanan khususnya yang bergerak di bidang Hidrocolloid. Meskipun dahulu dianggap sebagai tanaman yang tidak berguna.

Komandan Kodim 0720 Rembang Letkol Kav. Donan Wahyu Sejati menyambut baik Kerjasama untuk mensukseskan Ketahanan Pangan menjadi Program Nasional. Donan mendukung lahan-lahan yang ada di Kabupaten Rembang menjadi lahan produktif.

“Saat ini yang mempunyai lahan luas hanyalah Perhutani. Kami ingin mengembangkan porang di wilayah Mantingan dan Kebonharjo karena prospek pengembangan porang cukup cerah dan luar biasa. Sehingga kami ingin bekerjasama mengembangkan budidaya porang di kawasan hutan,” ujar dia. (Kom-PHT/Mnt/Sgt)

Editor : Ywn

Copyright©2020