SEMARANG, PERHUTANI (09/07/2019) | Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Semarang dipilih sebagai lokasi kegiatan job training pembuatan tanaman biomassa lingkup Divisi Regional Jawa Tengah yang dilaksanakan di persemaian biomassa Korea Forestry Promotion Institute (KOFPI), Selasa-Rabu (9-10/7).

Wilayah tersebut masuk dalam pangkuan hutan Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Mliwang Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Tanggung KPH Semarang.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Kepala Departemen Rehabilitasi Sumber Daya Hutan dan Lingkungan, Ketua Project Management Unit (PMU) Pengembangan Tanaman Biomassa, Akademisi Institut Pertanian Bogor, Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) Perhutani, Administratur KPH Semarang, Administratur KPH Blora, Administratur KPH Cepu, Administratur KPH Gundih, Administratur KPH Mantingan, Administratur KPH Pati, Administratur KPH Purwodadi, Administratur KPH Telawa dan undangan lainnya.

Dalam sambutannya Administratur KPH Semarang A. Fadjar Agung Susetyo menjelaskan KPH Semarang memiliki existing tanaman biomassa hasil kerjasama dengan PT KOFPI seluas kurang lebih 2000 Ha.

“Akan tetapi luas produktif hanya 1.973,62 Ha. Hal ini dikarenakan ada beberapa lokasi yang beralih fungsi. Pembuatan tanaman biomassa di KPH Semarang dimulai dengan pendekatan ke masyarakat sekitar hutan yang masih bergantung terhadap tanaman agro seperti jagung yaitu dengan meyakinkan mereka bahwa nantinya akan ada pekerjaan baru bagi mereka mulai dari persiapan lahan, penanaman sampai dengan pemungutan atau produksi tanaman biomassa. Pola tanam biomassa ini dilakukan dengan sistem cluster atau plong-plongan  sehingga masih ada lahan untuk agro yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat. Sedangkan kendala teknis penanaman adalah masih kurangnya ketersediaan stek batang di awal musim hujan sedangkan penanaman harus benar-benar tepat waktu agar bisa tumbuh optimal. Cara mengantisipasi hal tersebut maka perlu mencari benih sebanyak-banyaknya untuk stok penanaman maupun sulaman. Tahun ini KPH Semarang direncanakan menanam tanaman biomassa seluas 4165, 24 Ha,” jelasnya.

Ketua PMU Pengembangan Tanaman Biomassa M. Farid Januardi mengatakan bahwa kegiatan job training pembuatan tanaman biomassa ini diselenggarakan untuk meningkatkan pemahaman dan menyamakan persepsi serta sharing pengalaman tentang penanaman biomassa.

“Kedepannya hutan tanaman energi ini diharapkan bisa menjadi trending untuk membuat terobosan baru menjadi sumber energi yang ramah lingkungan. Hal ini dibuktikan dengan adanya perhatian dari Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup serta instansi-instansi yang terkait dengan tanaman energi ditambah pada tahun 2025 pemerintah menargetkan 23% penggunaan energi berasal dari renewable energy atau energi yang dapat digunakan secara berulang-ulang,” ujarnya. (Kom-PHT/Smg/Vt)

 
Editor : Ywn
Copyright©2019