NGANJUK, PERHUTANI (10/4/2019) Peringatan hari jadi Kabupaten Nganjuk yang ke 1082 tahun merupakan agenda wajib Pemerintah  Kabupaten Nganjuk.  1082 tahun merupakan waktu yang cukup lama sebagai bagian sejarah panjang bumi Anjuk Ladang yang saat ini  dikenal dengan nama Nganjuk, dalam kurun waktu tersebut telah mengalami perubahan-perubahan dalam berbagai aspek kehidupan, dimulai dari jaman kerajaan dan kesultanan, era penjajahan, era revolusi, era kemerdekaan dan era pembangunan. Peringatan alegoris tersebut mengacu pada sejarah dan prasasti yang menyebutkan Ngalihing negari saking Berbek, Bupati Kanjeng Adipati Sosrokoesoemo tahun walandi 1880, lajeng gantos putro Kanjeng Raden mas Sosrohadikusoemo.( Pindahnya negara dari Berbek Bupati Kanjeng Adipati Sosrokoesoemo pada tahun 1880 lalu digantikan oleh Kanjeng Raden mas Sosrohadikusoemo). Dengan berbagai pertimbangan, Nganjuk (ibukota kabupaten saat ini) lebih strategis sehingga dapat mempercepat laju peradaban di  wilayah Kabupaten Nganjuk.

Pawai Alegoris (boyongan pemerintahan dari Berbek ke Nganjuk)  tahun 2019 ini dilaksanakan tepat pada hari selasa tanggal 9 April 2019, serangkaian prosesi Alegoris dimulai dari laporan ketua panitia, kemudian dilanjutkan dengan sambutan Bupati Nganjuk H. Novi Rahman Hidayat, S.Sos, MM. Dalam sambutannya Bupati Nganjuk mengatakan Pawai Alegoris ini merupakan wujud warga Nganjuk menjunjung tinggi budaya leluhur, serta menggambarkan wujud gotong-royong warga Nganjuk dalam membangun negara. “Budaya yang sudah bagus ini mari bersama-sama  kita rawat dan dijaga  agar lestari. Lestarining Budaya Mujudake Kuncaraning Bangsa. Seluruh rangkaian acara menggunakan Bahasa Jawa dan pakaian adat Jawa. Sebelum manaiki kereta kencana tidak lupa ikut diboyong 2 pusaka negara Nganjuk yaitu Tumbak Jurang Penatas dan Payung Tunggul Wulung menuju Pendopo Agung Kabupaten Nganjuk.

Peserta Alegoris terdiri dari Bupati dan wakil Bupati Nganjuk, Ketua dan anggota DPRD Nganjuk, Kapolres, Dandim 0810 jajaran Forpinda, jajaran elemen masyarakat, perusahaan daerah dan tidak ketinggalan Administratur KPH Nganjuk ( Bambang Cahyo Purnomo ). Arak-arakan boyongan mengendarai kereta kencana kemudian diikuti oleh kelompok-kelompok masyarakat seperti kelompok CB, Sepeda Kuno, Becak dll. Sepanjang perjalanan menuju Pendopo Agung kurang lebih 13 Km, masyarakat sangat antusias menyaksikan pawai tersebut hingga selesainya acara. Acara dilanjutkan di Pendopo Agung Nganjuk dengan berbagai acara yang cukup meriah.

Dalam kesempatan tersebut Administratur KPH Nganjuk, Bambang Cahyo Purnomo mengatakan bahwa kegiatan Alegoris merupakan kegiatan yang ke dua kalinya selama menjabat di KPH  Nganjuk. Sebagai-bagian dari Pemerintahan Kabupaten Nganjuk kita  wajib berperan serta menghayu bagya peringatan hari Jadi Nganjuk yang ke 1082 tahun tersebut. (Kom-PHT/Ngj/Srl)