SARADAN, PERHUTANI (24/06/2020) | Dalam rangka memperingati hari lingkungan sedunia pada tgl 5 juni, Administratur Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Saradan, Noor Rochman bersama Dewan Pembina Lembaga Studi Ekosistem Hutan (Lesehan) Madiun, Peneliti Kehutanan dan Pertanian, Dosen Universitas Merdeka Madiun, Rahmanta Setihadi dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Madiun, Edy Bintardjo menggelar kegiatan Webinar Session yang bertajuk ‘Rembugan Santai Dampak Covid-19 terhadap Ketahanan Pangan dan Lingkungan’ yang dilaksanakan secara virtual di aula kantor Perhutani KPH Saradan, Selasa (23/06).

Rembugan santai secara virtual tersebut diikuti dari beberapa kalangan antara lain akedemis, peneliti, aparatur pemerintah, petani, LMDH dengan kelompok masyarakat pemerhati lingkungan hidup. Pada rembugan santai tersebut Adminstratur KPH saradan sebagai narasumber pertama memaparkan presentasinya, tentang kegiatan Perum perhutani dalam mendukung program pemerintah dalam penanganan pandemi  Covid-19 dan upaya ketahanan pangan.

Pada kesempatan itu Noor Rochman mengatakan bahwa untuk mendukung program pemerintah dalam penanganan Covid-19, pihaknya telah membentuk gugus tugas covid-19 untuk melaksanakan kegiatan membagikan sembako, vitamin dan masker kepada petani serta mitra Perhutani. “Disamping itu dalam mendukung ketahanan pangan Perum Perhutani bekerjasama dengan LMDH memperluas lahan Agroforestry dengan tanaman jagung, padi, ketela dan jenis lainya, yang ditanam dibawah tegakan seluas 2830.78 Ha yang tersebar di 4 Kabupaten (Madiun, Ngawi, Bojonegoro dan Nganjuk),” kata Noor Rochman menjelaskan.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Madiun, Edy Bintardjo dalam paparannya menyampaikan jika dampak covid-19 terhadap lingkungan ada yang positif dan juga negatif. Edy Bintarjo mengajak kepada seluruh masyarakat untuk tetap menjaga lingkungan di masa pandemic covid-19 tetap melaksanakan aktivitas sehari-hari dengan mematuhi protocol covid-19 yang dianjurkan oleh pemerintah.

Dewan Pembina Lembaga Studi Ekosistem Hutan (Lesehan) Madiun, Rahmanta Setiahadi mengatakan bahwa data kondisi ketahanan pangan Kabupaten Madiun dan kota Madiun masih pada nilai 82,3 yang artinya bahwa kabupaten Madiun dan kota Madiun saat ini untuk ketahanan pangan masih dalam kondisi baik. Selanjutya Rahmanta menyampaikan cara memahami kondisi dampak covid-19 melalui analisa SWOT, bahwa dalam menjaga lingkungan tetep baik, pemerintah dalam mengambil kebijakan harus seimbang antara ketahanan pangan dengan lingkungan, “Walaupun pada masa pandemi covid-19 ini ketahanan pangan sangat diprioritaskan,” kata Rahmanta menjelaskan. (Kom-PHT/Srd/Swn)

Editor : Ywn

Copyright©2020