PIKIRAN-RAKYAT.COM (14/03/2019) | Leuweng hejo rakyat ngejo, demikian dikatakan Administrator Perum Perhutani KPH Ciamis, Agus Mashudi mengajak masyarakat di Kabupaten Pangandaran untuk bersama-sama menjaga dan melestarikan hutan.
Menurut Agus, fungsi hutan itu ada tiga bagian yakni hutan konservasi dimana didalamnya terdapat pohon dan satwa yang harus dilindungi seperti di Cagar Alam Pangandaran, lalu fungsi hutan lindung untuk daerah serapan serta penataan air dan tanah yang sifatnya untuk melindungi, sedangkan untuk hutan produksi yaitu hutan yang bisa dimanfaatkan hasilnya.
“Nah itu merupakan definisi dari Undang-undang nomor 41 tahun 1999 tentang Kehutanan. Kalau alih fungsi hutan itu kewenangannya ada di Kementerian Kehutanan,” ujar Agus disampaikan kepada wartawan Kabar Priangan, Agus Kusnadi, Rabu, 13 Maret 2019.
Untuk di kawasan hutan Emplak Kec Kalipucang, menurut Agus, merupakan jalur utama jalan nasional menuju Pangandaran dimana Pangandaran itu merupakan daerah pariwisata.
Maka tujuan ditebangnya pohon-pohon di pinggir jalan utama hutan Emplak yang berjarak sekitar 50 meter dari bahu jalan yang merupakan lahan milik Perum Perhutani, kata Agus merupakan permintaan dari masyarakat untuk menjaga keselamatan bagi pengguna jalan.
“Atas permintaan dari masyarakat itulah kami menebang pohon-pohon yang ada di sepanjang pinggir jalan Emplak khawatir ada pohon yang rubuh dan tumbang ke jalan sehingga bisa mengganggu arus lalu lintas bahkan bisa membahayakan si pengguna jalan,” ungkapnya.
Tebangan D2
Agus juga mengatakan, bahwa di lokasi tersebut bukan merupakan lokasi tebangan rutin atau istilahnya tebangan D2 bencana alam untuk mengakomodir permintaan masyarakat.
Bahkan, lanjut Agus, lokasi di hutan Emplak yang kini pohonnya sudah ditebang, pihaknya mewacanakan untuk membuat satu kawasan agro wisata atau rest area.
“Kita juga telah menanami tanaman perdu seperti pohon kopi di lokasi tersebut yang nantinya bisa dimanfaatkan oleh masyarakat dalam hal ini oleh Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH),” ujarnya.
Agus mengatakan, bahwa Pangandaran itu memiliki gunung, rimba, laut dan pantai (Gurilap) yang harus dijaga dan dilestarikan bersama-sama.
Namun kenyataannya di lokasi penebangan hutan Emplak sudah dipenuhi pohon pisang yang tidak bisa menahan tanah sehingga khawatir terjadi longsor.
“Itu kan warga yang menanaminya, tapi kami juga sudah menanam tanaman perdu yang bisa dimanfaatkan hasilnya seperti kopi kalau sudah ada rest area kan bisa menjual kopi disitu,” ucapnya.
Di akhir pembicaraannya, Administrator Perum Perhutani KPH Ciamis yang menaungi tiga wilayah hutan di Kab Ciamis, Banjar dan Pangandaran, mengajak kepada pemerintah daerah dan masyarakat di Kab. Pangandaran khususnya untuk bersama-sama menjaga dan melestarikan hutan.
“Iya tolong sampaikan salam saya kepada pak Bupati Pangandaran pak Jeje, dengan kesibukan saya yang harus mengkaper tiga wilayah tadi belum sempat melakukan silaturahmi. Kami siap bersama Pak Bupati untuk bersama mendukung pariwisata yang mendunia,” ucap Agus yang baru 4 bulan menkabat Adm di Perum Perhutani KPH Ciamis yang sebelumnya dirinya menjabat Adm di Kab Purwakarta.
Sumber : pikiranrakyat.com
Tanggal : 14 Maret 2019