kompas.com – Berbagai cara dilakukan guna memeriahkan 70 tahun kemerdekaan Republik Indonesia yang jatuh pada Senin (17/8/2015) nanti. Tak terkecuali di kawasan perbatasan negeri ini.
Di Pulau Sebatik, ribuan produk sembako murah didatangkan Perum Perhutani untuk warga setempat. Selama ini warga pulau yang wilayahnya berbatasan langsung dengan Malaysia ini lebih sering mengkonsumsi produk-produk asal Negeri Jiran.
Posisi pulau yang berbatasan langsung dengan teritori Malaysia membuat produk negeri itu lebih mudah masuk ke pulau tersebut. “Sebatik itu posisinya terluar Indonesia, berandanya Indonesia. Seharusnya beranda Indonesia itu tampak bagus, juga menjadi tempat pengenalan produk kita. Infrastrukturnya saya kira lebih didukung untuk itu. Kita hadir untuk negeri,” kata Direktur Utama Perum Perhutani Mustoha Iskandar pada Kompas.com, Sabtu (15/8/2015).
Paket sembako dalam bentuk beras, garam, dan gula akan disebar ke lima wilayah di Pulau Sebatik mulai Minggu (16/8/2015) hingga Selasa (18/8/2015). Satu paket sembako seberat 10 kilogram dibanderol Rp 35.000. Secara keseluruhan terdapat 2.100 paket sembako murah untuk warga Sebatik.
“Kita ingin menularkan semangat ke-Indonesiaan melalui produk-produk Indonesia. Warga Sebatik jangan sampai beranggapan bahwa tidak terperhatikan leh pemerintah karena kurangnya produk sendiri dijual di sini. Makanya kita terbangkan semua dari Surabaya. Momen kemerdekaan pas untuk itu,” kata Widodo, salah satu anggota panitia dari Indotani yang merupakan anak perusahaan Perhutani di Kalimantan Utara.
Tak hanya sembako murah, sejumlah kegiatan sosial dan hiburan juga akan memeriahkan peringatan HUT RI di pulau perbatasan itu. Bersama PT Pos Indonesia dan PT Sucofindo, Perum Perhutani juga menggelar kegiatan sosial dan hiburan untuk masyarakat Sebatik selama tiga hari berturut-turut.
Berbagai produk asal Malaysia memang mudah dijumpai di salah satu pulau terluar yang berada di utara Kalimantan itu. Wilayah Pulau Sebatik bahkan terbagi dua, di bagian selatan adalah wilayah Indonesia, sedangkan di sisi utara merupakan milik Malaysia.
Sumber : kompas.com
Tanggal : 15 Agustus 2015