MAGELANG, PERHUTANI (15/05/2019) | Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kedu Utara bersama Badan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDASHL) Pemali Jratun, Muspika Kecamatan Banyubiru, Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) dan tokoh masyarakat hadir dalam rangka Sosialisasi Prakondisi Kegiatan Rehabilitasi Hutan Lahan (RHL) Tahun 2019 lingkup wilayah Perhutani KPH Kedu Utara, bertempat di Hotel Wujil  Ungaran, Rabu ( 15 /05).

Materi Penyelenggaraan RHL Tahun 2019 yaitu meliputi pemilihan lokasi program dan RHL model Perhutanan Sosial (PS). Sasaran lokasi meliputi izin PS yang terdiri dari pengajuan permohonan, verifikasi permohonan,  penetapan lokasi penanaman dan penanaman jenis-jenis yang dipilih untuk RHL.

Administratur  Perhutani  Kedu Utara, Damanhuri menyampaikan bahwa KPH Kedu Utara dalam  kegiatan Rehabilitasi Hutan Lindung perlu dukungan dari semua pihak baik dari Muspika, Desa, LMDH dan masyarakat  untuk kesuksesan kegiatan tersebut.

“Perhutani mempersilahkan apabila masyarakat ingin menanam tanaman buah seperti duwet, jambu dan lainnya atau tanaman yang mampu menampung banyak air seperti beringin, bendo, trembesi dan lainnya di dalam Kawasan Hutan Lindung disamping jenis tanaman yang sudah ditetapkan di dalam rantek yaitu alpokat, salam dan puspa”, imbuhnya.

Kasi Evaluasi DAS dan HL BPDASHL Pemali Jratun Bambang H Joewono menyampaikan bahwa kondisi lahan di daerah Sepakung, Nagasaren dan Tolokan  sangat memerlukan kegiatan RHL.

“Hal ini dilakukan untuk memeprbaiki kondisi lahannya yang tergolong kritis, sehingga akan terjaga ekosistem yang baik serta menjaga ketersediaan air untuk masa mendatang”, jelas Bambang.

Kades Sepakung sekaligus ketua LMDH Desa Sepakung menyambut baik kegiatan RHL dan mendukung serta berterimakasih karena masyarakat sekitar hutan dilibatkan dalam kegiatan RHL ini. Harapannya, dapat menambah ketersediaan pakan satwa  liar di kawasan tersebut  sehingga  tidak lagi mengganggu tanaman petani.  (Kom-PHT/kdu/ant)

 
Editor : Ywn
Copyright©2019