PEKALONGAN BARAT, PERHUTANI (19/10/2020) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Pekalongan Barat mulai tanggal 17 Oktober 2020 membuka kembali jalur pendakian Gunung Slamet melalui basecamp Komunitas Pecinta Alam Pekandangan (KOMPAK) Desa Guci, Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Kamis (15/10).

Sebelumnya, pendakian ke gunung setinggi 3.428 mdpl ini ditutup sejak 10 Agustus 2019 lantaran pertimbangan tingkat aktivitas Gunung Slamet pada 9 September 2018 yang meningkat dari level normal menjadi level waspada di tanggal 9 Agustus 2019. Karena faktor erupsi, Pandemi Covid-19, dan perbaikan jalur pendakian yang sudah lama tidak dilalui para pendaki yang kondisinya sudah tertutup oleh rerumputan.

Melalui Perjanjian Kerjasama (PKS) antara Perhutani KPH Pekalongan Barat dan KOMPAK, proses pemulihan, pembersihan jalur, serta pemasangan tanda di pos-pos sepanjang jalur telah selesai dikerjakan, sehingga jalur tersebut saat ini siap dibuka untuk para aktivitas pendakian dari jalur Guci.

Menyampaikan pesan Administratur KPH Pekalongan Barat, Supervisor Wisata Slamet Kusnadi mengatakan bahwa setiap pendaki wajib menandatangani surat pernyataan bermaterai yang berlaku untuk satu rombongan pendaki dan sebagai antisipasi untuk tidak beraktivitas pada batasan radius 1 km dari kawah.

“Jika ada yang melanggar larangan dan terjadi sesuatu hal, maka bukan lagi menjadi tanggung jawab Perhutani dan KOMPAK melainkan pendaki yang bersangkutan,” tegasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua KOMPAK, Wahidin menambahkan untuk syarat dan ketentuan pendaki wajib menyertakan identitas diri dan surat keterangan sehat dari Dokter sebagai antisipasi penyebaran virus Covid-19.

“Bukan hanya fokus pada Covid-19 saja melainkan kami juga harus tahu apakah pendaki benar-benar sehat dan fit untuk bisa mendaki Gunung Slamet,” tambahnya. (Kom-PHT/Pkb/W2N)

Editor : Ywn

Copyright©2020