NGAWI, PERHUTANI (06/12/2024) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Ngawi menerima kunjungan Tim Regional Community Forestry Training Centre for Asia and the Pacific (RECOFTC Indonesia) dan Asia Pacific Resources International Limited (APRIL) Group dalam rangka studi banding Multi Usaha Kehutanan (MUK) di Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Kedungmerak, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Begal, Rabu (04/12).

Hadir dalam kunjungan tersebut, Direktur RECOFTC Indonesia Gamma Galudra beserta tim, Deputy Director of Sustainability & Stakeholder Engagement Grup APRIL Dian Novarina beserta tim, perwakilan Kelompok Tani Hutan Mandiri Sejahtera dari Desa Dayun, Kabupaten Siak, Provinsi Riau, serta Kelompok Tani Hutan Desa Rambahan, Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau. Kegiatan ini juga dihadiri Tim Perhutani Forestry Institute (PeFI) Madiun, yang disambut oleh Wakil Kepala KPH wilayah Ngawi Barat, Kepala Seksi Madya Bidang Pembinaan Sumber Daya Hutan, Asper/KBKPH Begal, sejumlah Kepala Seksi di lingkup Perhutani, Tenaga Pendamping Masyarakat (TPM) PALAPA, serta perwakilan LMDH Alam Kuncup Lestari dari Desa Katikan, Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Ngawi.

Kunjungan ini bertujuan meninjau pengelolaan hutan lestari dengan model plong-plongan, yaitu kombinasi tanaman kehutanan dan tanaman agroforestry, yang dikembangkan oleh Perhutani bersama Kelompok Tani Hutan Mandiri Sejahtera dan Desa Rambahan.

Acara diawali dengan pengenalan profil kerja Perhutani KPH Ngawi, sejarah kemitraan kehutanan bersama masyarakat, serta penjelasan program MUK. Setelah itu, rombongan diajak mengunjungi lokasi MUK di petak 34D dan 35C RPH Kedungmerak, BKPH Begal.

Dalam sambutannya, Wakil Kepala KPH wilayah Ngawi Barat, Didik Burhanudin, menyampaikan ucapan selamat datang dan apresiasi atas kesempatan berbagi ilmu melalui kunjungan ini. “Perhutani Ngawi mengembangkan MUK untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas kawasan hutan dari segi ekologi, ekonomi, dan sosial. Harapan kami, Perhutani dan masyarakat dapat terus bekerjasama mewujudkan hutan lestari yang mendukung program ketahanan pangan pemerintah. Mari bersama-sama membangun hutan berkelanjutan demi masyarakat yang lebih sejahtera,” ujar Didik.

Gamma Galudra juga memberikan apresiasi atas keberhasilan Perhutani KPH Ngawi dalam mengembangkan model MUK dengan pendekatan plong-plongan, yang melibatkan partisipasi aktif masyarakat. “Program ini menunjukkan bahwa lahan hutan dapat menjadi lebih produktif sekaligus lestari. Pendampingan Perhutanan Sosial yang mendukung program Ketahanan Pangan juga telah kami lakukan, tetapi pengalaman di Perhutani Ngawi memberikan wawasan baru yang berharga bagi kami,” tuturnya. (Kom-PHT/Ngw/Put)

Editor:Lra
Copyright©2024