MOJOKERTO, PERHUTANI (12/11/2020) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Mojokerto dampingi tim monitoring dan evaluasi (Monev) Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) dari Kantor Pusat Perhutani pada Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Tanah Mas Desa Banjargondang dan LMDH Sumber Rejeki, Desa Jegrek di wilayah Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Bluluk, Kamis (12/11).

Administratur KPH Mojokerto Suratno menyatakan, bahwa dengan adanya monev ini diharapkan dapat menyerap aspirasi serta kendala di tingkat tapak, sehingga dari hasil itu bisa diberikan solusi kepada lembaga jika mempunyai permasalahan. “Perhutani selama ini sangat mendukung program pemerintah salah satunya ialah program Perhutanan Sosial di wilayah kerjanya,” pungkasnya.

Alexander Hartawan tim Monev dari Kantor Pusat dalam kesempatan itu menyatakan bahwa monitoring tersebut bertujuan untuk mengetahui sejauh mana perkembangan KUPS setelah menerima SK Perhutanan Sosial dari Pemerintah. Ia menekankan agar KUPS yang telah dibentuk ini bisa berjalan sesuai dengan RKT dan RKU yang telah disusun.

Sementara itu Warno selaku Ketua LMDH Tanah Mas pada kesempatan tersebut menyampaikan bahwa LMDH nya memiliki KUPS, salah satunya adalah KUPS Jamur Suweng yang telah meningkatkan pendapatan LMDH Tanah Mas. Warno berharap dengan selesainya monev KUPS bisa menindaklanjuti dengan mengembangkan usaha produktif yang bisa dikerjasamakan dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lamongan untuk kemasan dan ijin usaha jamur suweng.

Sedangkan Abdul Hamid selaku ketua KUPS LMDH Sumber Rejeki memberikan penjelasan bahwa LMDH telah memperoleh bantuan bibit dari Bang Pesona (Bantuan Pengembangan Perhutanan Sosial Nusantara) diantaranya bibit Sengon, Jeruk Siem, Jambu Kristal dan Mangga. Menurutnya bibit-bibit tersebut telah ditanam di lokasi Kawasan Perlindungan Setempat (KPS) RPH Majenon, BKPH Bluluk.

“Disamping itu ada juga bantuan ternak kambing sejumlah 12 ekor yang telah diterima oleh LMDH Sumber Rejeki dan sekarang berkembang biak menjadi 13 ekor, kami berharap dengan adanya monev KUPS langkah selanjutnya adalah mengembangkan potensi wisata ‘Pancuran Banyu Urip’ dan wisata petik buah,” ujarnya. (Kom-PHT/Mjk/Dwi)

Editor : Ywn

Copyright©2020