Perhutani meraih kinerja ekselen versi Indonesia Quality Award (IQA). IQA menilai kinerja untuk perusahaan-perusahaan yang siap masuk kelas dunia dengan standar Malcolm Balridge for Performance Excellence.
Penghargaan diserahkan kepada Direksi Perhutani oleh Sekretaris Menteri BUMN Mahmudin Yasin didampingi oleh Tumpal Siregar executive Director IQA Foundation dalam acara Penganugerahan IQA, di Jakarta, Rabu (24/11).
Penghargaan IQA diberikan setiap tahun sejak tahun 2005 kepada perusahaan atas prestasi kinerjanya setelah melalui proses assessment selama kurang lebih tiga bulan. Perhutani raih Early Improvement dengan skor 400 melampaui target yang telah ditetapkan 350 dari kriteria Malcolm Baldrige for Performance Excellence.
Sebuah bukti Transformasi Perhutani serius dijalankan BUMN yang menjadi leader pengelolaan hutan di Indonesia itu. PIt Direktur Utama Perhutani Haryono Kusumo menyatakan bahwa ke depan metode penilaian ala IQA, akan digunakan sebagai penilaian kinerja terhadap semua unit usaha di Perum Perhutani.
Ia menambahkan bahwa kriteria-kriteria Malcolm Baldridge menyediakan pendekatan holistic integrated yang memberi pandangan sistemik untuk mengurangi kompleksitas menjadi prosedur operasi sederhana, best practices untuk keterkaitan pelanggan dan dijadikan alat untuk mengukur kinerja dan bagaimana meningkatkan kinerja perusahaan.
Perhutani menargetkan perolehan predikat sebagai perusahaan kelas dunia dengan memasuki tahap lanjutan kriteria good performance pada tahun depan. Pencapaian prestasi Perhutani merupakan cerminan kinerja yang selama ini dilakukan dan tetap menjadikannya sebagai tantangan untuk peningkatan kinerja di masa-masa mendatang.
Menurut Haryono, beberapa poin yang telah mendongkrak kinerja ekselen Perhutani adalah diterapkannya Integrated Competency Human Resources Management, yaitu sistem kinerja manajemen SDM berbasis kompetensi dan penerapan best practices.
“Bukan mustahil lagi, status sebagai BUMN terdepan dalam pengelolaan sumber daya hutan tropis menuju perusahaan kelas dunia akan segera diraih Perhutani yang rata-rata setiap tahun menanam minimal 100 juta pohon untuk menghijaukan Jawa Madura dan memberikan sumbangan oksigen terbesar bagi penduduk pulau ini,” ujar Haryono. [PR/M 6] Nama Media : SUARA PEMBARUAN/h. 11
Tanggal : Jumat, Nopember 26 2010