FGD PHBM doc PRMJK@2014MOJOKERTO, PERHUTANI, (9/9) – Sebagai pengejawantahan implementasi Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM), Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Mojokerto bersama Forum Komunikasi Lembaga Masyarakat Desa Hutan (FKLMDH) Perhutani Mojokerto menggelar Focus Group Discussion (FGD) yang melibatkan stakeholders terkait, Selasa.

FGD tersebut mengambil tema, Peningkatan Lima Bidang Hasil Pokok (5BHP) LMDH untuk mempercepat tingkat kemandirian dan kesejahteraan masyarakat desa hutan.

Lima bidang hasil pokok (5BHP) yaitu : organisasi, administrasi, permodalan, usaha produktif dan akseptasi/pengakaran merupakan 5 acuan yang harus dipegang dalam membangun kelompok atau LMDH yang mandiri.

Waka Administratur Mojokerto Timur, Hendra Lesmana menyatakan bahwa kegiatan yang dimotori Forum Komunikasi Pemberdayaan Lembaga Masyarakat Desa Hutan Perhutani Mojokerto ini merupakan lembaga yang efektif dalam mendorong keberhasilan implementasi PHBM di lapangan.  Inisiasi FGD merupakan sebuah difusi inovasi PHBM, sebagai ajang bicara terus terang, penyampaian usulan dan aspirasi sekaligus forum pengambilan keputusan secara musyawarah dan mufakat yang dapat menumbuhkan kesadaran serta partisipasi masyarakat akan pentingnya pengelolaan hutan berkelanjutan guna meningkatkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat desa hutan.

“Harus diakui Implementasi Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) memang masih banyak dijumpai hambatan baik kendala internal maupun eksternal sehingga Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) belum secara maksimal dirasakan sebagai sistem pengelolaan” imbuhnya.

FGD  dilakukan bersama multi pihak yang ada untuk memasyarakatkan Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) sehingga semua pihak tergerak dan bersinergi dalam mengimplementasikan Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) menuju kelestarian dan keamanan hutan sebagai sebuah keniscayaan.

Selain dihadiri segenap pengurus LMDH se-KPH Mojokerto, hadir dan aktif dalam FGD tersebut Kepala Bina Hutan Dinas Perhutanan dan Perkebunan Kabupaten Mojokerto, Jombang dan Lamongan, Perwakilan Dinas Pertanian Kabupaten Mojokerto, Jombang dan Lamongan, Dinas Koperasi Kabupaten Mojokerto, Kasi PSDH KPH Mojokerto; Sabri Madjid (moderator), KSS PHBM; Tukani, segenap Asper dan kader motifator (Kamot) PHBM se-KPH Mojokerto yang meliputi Kabupaten Mojokerto, Lamongan dan Jombang, tak kurang 80 orang terlibat di dalamnya.

(PR Mojokerto / Eko Eswe)

Editor  :  Dadang K Rizal

@copyright 2014