PADANGAN, PERHUTANI (01/12/2024) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Padangan menggandeng sejumlah Kelompok Tani Hutan (KTH) dan komunitas lokal dalam upaya memperkuat sinergi untuk pelestarian hutan sekaligus mendukung perekonomian masyarakat. Kolaborasi ini melibatkan KTH Bendo Rejo, KTH Gunung Pegat Jaya, KTH Benowo Benawi, dan komunitas Rejo Semut Ireng, serta berlangsung di Lesehan Watujago, Kecamatan Margomulyo, Kabupaten Bojonegoro, Minggu (01/12).
Kegiatan diawali dengan pertemuan strategis yang dihadiri berbagai pihak, termasuk Waka Administratur/KSKPH Padangan, jajaran Asper dari BKPH Kates, Ngelo, Ngraho, dan Napis, serta perwakilan dari kelompok-kelompok tani dan komunitas lokal. Pertemuan ini menjadi wadah untuk menyamakan visi dalam pengelolaan hutan yang berkelanjutan dan berbasis pemberdayaan masyarakat.
Wakil Kepala KPH Padangan, Marwoto, menyampaikan bahwa sinergi ini bertujuan menciptakan harmoni antara pelestarian hutan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. “Kami percaya bahwa hutan dapat dikelola secara bijak untuk mendukung ekologi dan ekonomi. Kerja sama ini diharapkan menjadi model keberhasilan yang dapat diterapkan di daerah lain,” ujar Marwoto dalam sambutannya.
Gunowo, perwakilan dari komunitas Rejo Semut Ireng, menyampaikan apresiasinya atas kolaborasi ini. Ia menilai keterlibatan Perhutani sebagai mitra strategis dapat meningkatkan kapasitas komunitas lokal, terutama dalam pengelolaan sumber daya hutan yang berkelanjutan.
Dengan semangat gotong royong, seluruh pihak berkomitmen merealisasikan program-program yang dirancang bersama secara bertahap. Kolaborasi ini diharapkan tidak hanya berdampak positif bagi pelestarian lingkungan, tetapi juga menjadi solusi inovatif dalam pemberdayaan masyarakat dan peningkatan kualitas hidup, khususnya di Kecamatan Margomulyo. (Kom-PHT/Pdg/SA)
Editor:Lra
Copyright©2024