mentriMetrotvnews.com, Stockholm: Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan menyambut baik kerja sama Perum Perhutani dengan Svenks Skogs Certifiering AB, Swedia untuk membantu petani kayu di Pulau Jawa.

Dengan kerja sama ini petani kayu Indonesia bukan hanya mempunyai akses pasar ke Eropa, tetapi pengelolaan hutan dengan baik.

Naskah nota kesepahaman kerja sama ditandatangani Direktur Utama Perum Perhutani Bambang Sukmananto dan Direktur Pelaksana SKC Lauss Bentson di Stockholm, Swedia, Selasa (28/5).

Menurut Menhut, Swedia merupakan negara yang maju dalam pengelolaan hutannya. Setiap tahun mereka bisa memproduksi kayu antara 85 juta hingga 90 juta m3, namun luasan hutan mereka tidak pernah berkurang.

“Setiap tahun kontribusi hasil kehutanan mereka mencapai 110 miliar euro, hampir sama dengan APBN kita. Sumbangan sektor kehutanan sekitar 3 persen dari produk domestik bruto mereka,” kata Zulkfli Hasan seperti dilaporkan wartawan Metro TV Suryopratomo dari Stockholm.

Indonesia seharusnya bisa menjadikan hutan yang dimiliki sebagai penghasil devisa utama, tanpa harus dianggap merusak hutan. Kalau Indonesia bisa mengelola hutan dengan lebih baik, maka kontribusi terhadap peningkatan kesejahteraan rakyat akan semakin tinggi lagi.

“Jangan lupa jenis kayu yang kita miliki jauh lebih baik. Kayu produksi Swedia umumnya adalah kayu lunak, sementara kayu Indonesia kayu keras,” kata Menhut.

Kerja sama internasional banyak dilakukan Kementerian Kehutanan dengan negara-negara lain untuk membuka peluang pasar bagi produk kayu Indonesia. Sebelum kerja sama dengan Swedia, Indonesia mengikat kerja sama dengan Jerman, Jepang, dan Korea Selatan.***

Sumber  :  http://www.metrotvnews.com/metronews/read/2013/05/28/2/157192/Perhutani-Perlu-Belajar-Pengelolaan-Hutan-Swedia

Tanggal 29 Mei 2013