TASIKMALAYA, PERHUTANI  (22/01/2020) | Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Tasikmalaya melakukan pertemuan dengan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Tasikmalaya dan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Sarongge terkait pembahasan rencana pembuatan wisata edukasi berupa penanaman jeruk purut di Hutan Pangkuan Desa (HPD) Kelurahan Urug, Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya, Petak 7, Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Sukaraja, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Singaparna KPH Tasikmalaya, Selasa (21/01).

Pertemuan tersebut dihadiri oleh Kepala Seksi (Kasi) Perencanaan dan Pengembangan Bisnis (PPB) dari Perhutani KPH Tasikmalaya Rodiana Rahman, Ketua PGRI Kota Tasikmalaya Bambang Hermana, Ketua LMDH Sarongge Dedi Sadiman, dan perwakilan jajaran masing-masing.

Administratatur KPH Tasikmalaya, Benny Suko Triamoko di tempat terpisah menjelaskan bahwa rencana penanaman jeruk purut di desa Urug sangat cocok untuk dikembangkan dan Perhutani akan memfasilitasi keinginan tersebut sehingga kelak menjadi terkenal di kalangan pecinta jeruk. Perhutani pun telah menyediakan lahan di kawasan hutan sekitar 15 ha untuk ditanami jeruk purut agar dapat dibudidayakan, berkembang, dan menjadi kebanggaan masyarakat Desa Urug. Benny menambahkan bahwa bibit jeruk dapat ditanam pada musim hujan atau musim kemarau jika tersedia air untuk menyiramnya, tetapi sebaiknya ditanam di awal musim hujan untuk memaksimalkan pertumbuhan tanaman.

Sementara itu Ketua PGRI Kota Tasikmalaya, Bambang Hermana menyatakan bahwa jeruk purut adalah buah yang mengandung vitamin C tinggi sehingga bermanfaat bagi tubuh manusia. Kelak penanaman bibit jeruk purut ini akan dijadikan sebagai wisata edukasi siswa khususnya Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan menjadi wahana pembelajaran pertanian.

“Wisata edukasi itu kedepannya bukan hanya sekedar tempat belajar siswa di alam terbuka, tetapi bisa menciptakan peluang usaha baru bagi masyarakat. Mudah-mudahan saja ini bisa terealisasi dan meningkatkan pengetahuan siswa dan mensejahterakan masyarakat sekitar hutan”, pungkasnya. (Kom-PHT/Tsk/AH)

 

Editor : Ywn
Copyright©2020