SWA.CO.ID (01/09/2023) | Perum Perhutani meningkatkan tata kelola dan manajemen risiko guna menjaga laju operasional dan keuangan. Direktur Keuangan Perum Perhutani, Dewi Fitrianingrum, mengapresiasi kinerja dan inovasi yang dilakukan insan Perum Perhutani dalam mengimplementasikan tata kelola dan manajemen risiko.
BUMN ini pun memperoleh empat penghargaan dalam ajang Governance, Risk, & Compliance (GRC) & Performance Excellence Award 2023 di Jakarta pada Rabu pekan ini. Dewi, pada pernyataan tertulisnya, menyampaikan Perhutani mengapresiasi perhargaan yang diberikan sebagai apresiasi atas kinerja dan inovasi yang dilakukan Perhutani. “ Kami melihat ini merupakan apresiasi atas komitmen manajemen dalam menjalankan tata kelola perusahaan yang baik di Perhutani,” jelas Dewi di Jakarta, Jumat (1/9/2023).
Para pakar dan profesional di bidang tata kelola, manajemen strategis, finansial, perbankan, asuransi, ICT, serta riset dan inovasi berpartisipasi aktif di kegiatan ini. Selain itu ajang ini juga bekerja sama dengan lembaga-lembaga kompeten di bidangnya seperti Open Compliance and Ethics Group (OCEG – USA) dengan 60 ribu anggota seluruh dunia, juga dengan FMR (Forum Manajemen Risiko BUMN) yang beranggotakan seluruh BUMN dan anak perusahaan BUMN serta Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG).
Berdasarkan penilaian yang dilakukan oleh dewan juri terhadap lebih dari 400 Perusahaan BUMN, BUMD, dan Swasta di Indonesia, Perum Perhutani berhasil mendapatkan penghargaan sebagai ‘The Greatest Champions of GRC Excellence Performance 2023 (Agro Industries)’ dan ‘The Best Board of Director 2023 (Agro Industries)” serta penghargaan yang diberikan kepada Direktur Utama Perum Perhutani Wahyu Kuncoro sebagai ‘The Best CEO GRC Excellence 2023’ dan penghargaan yang diberikan kepada Direktur Keuangan Perum Perhutani sebagai ‘The Best GRC Women Leader 2023’.
Ketua Dewan Juri GRC & Performance Excellence Award 2023 Dewi Hanggraeni menjelaskan bahwa dalam menghadapi kondisi volatilitas, ketidakpastian, kompleksitas, dan ambiguitas, perusahaan perlu memfokuskan penerapan manajemen risiko disertai dengan pengoptimalan tata kelola perusahaan, dan kepatuhan yang terintegrasi.“Acara ini juga memotivasi para pelaku bisnis untuk menyempurnakan praktik GCG dan penerapan manajemen risiko, meningkatkan kepatuhan, sekaligus GRC secara keseluruhan, juga mengapresiasi perusahaan yang sudah ber-GRC dengan terus melakukan continuous improvement,” ujarnya.
Sumber : swa.co.id
Tanggal : 1 September 2023